Benarkah Pakai Jilbab Bisa Lejitkan Karier Perempuan Iran?
Sejumlah perempuan Iran memberontak terhadap kewajiban mengenakan jilbab di tempat kerja. Di beberapa instansi pemerintah, ada juga…
Menurut Kourosh Ziabari, koresponden Iran untuk Asia Times, ada mandat pemakaian cadar yang "lebih ketat di departemen pemerintah."
Mandat pemakaian cadar
Sementara jilbab dapat membantu kelancaran karier, pembuat film Anna Amir mengatakan dia menolak manuver untuk "melisensikan" tubuh perempuan. Ia pun terus bekerja tanpa dukungan pemerintah.
Kerugian lain dari mandat cadar mungkin kurang langsung. Yaghoobi memandang pengucilan perempuan sekuler dari tempat kerja memiliki dampak negatif karena mengurangi keragaman suara perempuan.
"Suara-suara perempuan tidak didengar," katanya. "Dari satu atau dua tahun lalu, buku anak-anak sekolah dasar hanya memuat gambar perempuan yang bercadar atau (fotonya) telah dihilangkan," katanya kepada DW.
Laporan Kesenjangan Gender Global 2021, yang diproduksi oleh Forum Ekonomi Dunia, menempatkan Iran di peringkat 150 dari 156 untuk kesetaraan gender, termasuk kesetaraan dalam partisipasi ekonomi.
Apakah perempuan Iran dukung wajib hijab?
Sebuah laporan tahun 2021 yang diterbitkan oleh pemerintah Iran menunjukkan perpecahan, hampir 50:50 di antara mereka yang mendukung dan menentang wajib hijab ini. Perempuan dari kalangan yang lebih tua diyakini lebih mendukung amanat hijab dibandingkan generasi muda.
"Mereka berpakaian konservatif dan menganggap itu sebagai prinsip Islam mereka ... Mereka mendukung prinsip-prinsip ini di tempat kerja dan menuntut pemerintah untuk memperkuat aturan jilbab karena penyelewengan terhadapnya dapat mempromosikan tindakan amoralitas di masyarakat," kata Kourosh Ziabari.
DW menghubungi faksi pendukung wajib hijab di Iran, juga ke lembaga penyiar yang dikelola negara, untuk meminta komentar mereka, tetapi tidak ada tanggapan hingga laporan ini diturunkan.
(ae/yf)