Rabu, 1 Oktober 2025
Deutsche Welle

Uni Eropa akan Melarang Minyak Rusia akibat Perang di Ukraina

Uni Eropa (UE) berencana menerapkan sanksi larangan minyak Rusia, di tengah gempuran pasukan negara itu di Ukraina timur. Sanksi ini…

Militer Rusia melepaskan roket ke pabrik baja yang merupakan benteng pertahanan terakhir di kota pelabuhan Mariupol.

Puluhan pengungsi yang berhasil meninggalkan kota di bawah naungan PBB dan Palang Merah mendapat keamanan di Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, pada hari Selasa (03/05). Sebelumnya, para pengungsi tersebut meringkuk selama berminggu-minggu di bunker di bawah pabrik baja Azovstal.

Pengungsi yang tampak lelah, termasuk anak-anak dan orang tua, turun dari bus setelah melarikan diri dari reruntuhan kota asal mereka di tenggara Ukraina. Rusia mengklaim memegang kendali kota tersebut.

"Kami pikir kami tidak akan selamat. Kami pikir tidak ada yang tahu kami bertahan di sana," kata Valentina Sytnykova, yang berusia 70 tahun. Dia menambahkan bahwa dirinya berlindung di pabrik itu selama dua bulan bersama putranya dan cucu perempuannya yang berusia 10 tahun.

Langkah besar karena UE sangat bergantung pada minyak Rusia

Rusia menargetkan Mariupol untuk memotong akses Ukraina dari Laut Hitam dan menghubungkan wilayah yang dikuasai Rusia di selatan dan timur. Bagian dari wilayah timur Donetsk dan Luhansk dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sebelum Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi 24 Februari.

Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, mengatakan lebih dari 200 warga sipil tetap berada di pabrik, dan 100.000 warga sipil masih berada di kota.

"Ke mana saya harus pergi? Biarkan mereka meledakkan saya di sini," ujar seorang perempuan berusia 67 tahun kepada Reuters, sambil merebus air di atas api terbuka di tengah puing-puing blok apartemen yang hancur.

Rusia sekarang menghadapi sanksi-sanksi baru dari UE yang akan menargetkan bank dan industri minyaknya. Langkah ini disebut sebagai sanksi yang besar bagi negara-negara Eropa yang sangat bergantung pada energi Rusia.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen diperkirakan akan menguraikan sanksi baru yang diusulkan pada hari Rabu (04/05), termasuk larangan impor minyak Rusia pada akhir tahun ini.

Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda mundur, setelah hampir 10 minggu melakukan apa yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus". Perang ini telah menewaskan ribuan orang, menghancurkan kota-kota dan mendorong lima juta orang Ukraina melarikan diri ke luar negeri.

Ekonomi Rusia sendiri senilai $1,8 triliun (Rp 17.349 triliun) sedang menuju kontraksi terbesarnya sejak tahun-tahun setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.

Serangan Rusia di kota-kota Ukraina

Pasukan Rusia telah mengarahkan senjata terberat mereka ke timur dan selatan Ukraina setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, pada minggu-minggu awal perang.

Wali Kota Lviv mengatakan serangan rudal Rusia telah merusak jaringan listrik dan air di kota dekat perbatasan Polandia, di mana pasokan senjata Barat mengalir untuk militer Ukraina.

Kepala kereta api Ukraina, Olesksandr Kamyshin mengatakan pasukan Rusia juga menyerang enam stasiun kereta api di tengah dan barat Ukraina. Dia menambahkan tidak ada warga sipil yang mengalami luka.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved