Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan Kanselir Gerhard Schroeder Ingatkan Jerman Sangat Butuh Rusia

Gerhard Schroeder memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Di eranya hubungan Jerman dan Rusia sangat kuat di politik maupun ekonomi.

Grafis Tribun Network
Saat Rusia menghadapi sanksi besar karena melancarkan invasinya ke Ukraina, inilah yang perlu anda ketahui tentang pipa gas Nord Stream 2 dan perannya dalam konflik antara dua negara yang bertetangga itu. (Grafis Tribun Network) 

Embargo gas Rusia akan menelan biaya jutaan pekerjaan dan menghancurkan ekonomi Jerman, sehingga lebih sulit bagi Berlin untuk mendanai upaya perang dan rekonstruksi Ukraina.

“Pertama, saya tidak melihat sama sekali embargo gas akan mengakhiri perang,” kata Scholz kepada mingguan Jerman Der Spiegel.

Ia menambahkan jika Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka dengan argumen ekonomi, dia tidak akan pernah memulai perang gila ini.

Kritik terhadap posisi Jerman pada gas Rusia “bertindak seolah-olah kita semua mencari uang,” keluh Scholz.

“Tetapi intinya adalah kami ingin menghindari krisis ekonomi yang dramatis, hilangnya jutaan pekerjaan dan pabrik yang tidak akan pernah dibuka lagi. Itu akan memiliki konsekuensi serius bagi negara kita, untuk seluruh Eropa, dan itu juga akan sangat mempengaruhi pembiayaan rekonstruksi Ukraina.”

“Jerman tidak bisa membiarkan itu terjadi,” tambahnya.

Scholz juga menunjukkan embargo semacam itu akan memiliki "konsekuensi global."

Ini menggemakan komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang mengatakan pada hari Kamis larangan penuh Uni Eropa atas impor minyak dan gas Rusia pada akhirnya akan menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.

“Ini sebenarnya bisa memiliki dampak negatif yang sangat kecil terhadap Rusia, karena meskipun Rusia mungkin mengekspor lebih sedikit, harga yang didapat untuk ekspornya akan naik,” kata Yellen setelah bertemu dengan pejabat Ukraina di Washington, menurut AFP.

Berbicara tentang pipa gas Nord Stream 2, Scholz mengatakan dia berharap sanksi AS akan memblokirnya dari penyelesaian, tetapi itu tidak terjadi.

Berlin memblokir pipa agar tidak beroperasi pada Februari, dengan alasan konflik di Ukraina sebagai dalih.

Jerman seharusnya “mendiversifikasi” impor energinya bertahun-tahun yang lalu, serta memperluas investasi dalam sumber energi terbarukan demi lingkungan, kata kanselir kepada Der Spiegel.

Namun, dia juga mengkritik publikasi tersebut karena menentang pembangunan terminal gas alam cair (LNG), untuk memungkinkan impor dari AS.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan