Kamis, 2 Oktober 2025

Covid di China: Lockdown diperketat di Shanghai, pintu dipasang alarm, apa yang terjadi di sana?

Shanghai kini menerapkan karantina secara lebih ketat dengan penyemprotan disinfektan di kediaman penduduk dan pemasangan alarm agar mereka

Bahkan ketika kasus mencapai hampir 1.800 pada Maret 2021, Shanghai tidak menerapkan karantina wilayah menyeluruh.

Sebagai perbandingan, kota Xian - dengan penduduk hampir 13 juta - ditutup seluruh kota setelah kasus mencapai di bawah 100 pada Desember 2021.

Kota Yuzhou, di Provinsi Henan, dengan penduduk lebih dari 1,1 juta orang ditutup setelah hanya mencatat tiga kasus Covid.

Lonjakan kasus terjadi pada akhir Maret, dengan lebih 2.500 kasus pada tanggal 27 Maret saja.

Pemerintah kota memutuskan untuk menerapkan karantina wilayah secara bertahap, yang pertama bagian timur dan kemudian bagian barat beberapa hari kemudian.

Namun kasus terus meningkat. Para pejabat kota Shanghai tak lagi menerapkan pembatasan wilayah terbatas. Karantina seluruh kota mulai dilakukan pada 3 April.

Prof Martin Hibberd dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan kebijakan yang diterapkan Shanghai tak cocok dengan penyebaran Omicron, yang menular lebih cepat.

"Pembatasan wilayah terbatas di perumahan-perumahan tak akan bisa membatasi interaksi sosial secara efektif karena begitu banyaknya orang yang kena tanpa gejala," kata Hibberd.

Mengapa kebijakan Shanghai sebelumnya berbeda dengan seluruh China?

Alasan utamanya adalah pentingnya Shanghai bagi perekonomian China.

Lebih dari 3% Produk Domestik Bruto Shanghai berasal dari Shanghai dan lebih dari 10% perdagangan China juga berasal dari kota itu sejak 2018.

Bandara udara di Shanghai juga berperan dalam mengimpor hampir setengah perlengkapan pelindung dan obat-obatan yang diperlukan China pada masa-masa awal pandemi, menurut media lokal Caixin.

Pada 2020, penerbangan kargo ke Bandara Internasional Pudong Shanghai tercatat sebesar 3,4 juta ton, satu juta lebih besar dibandingkan bandara-bandara di kota-kota seperti Beijing, Guangzhou dan Shenzhen.

Studi dari Chinese University Hong Kong menunjukkan karantina wilayah dua minggu di kota-kota besar seperti Beijing atau Shanghai akan menekan 2% Produk Domestik Bruto bulanan China.

PDB bulanan China pada 2021 mencapai 9,5 triliun yuan rata-rata, jadi negara itu akan merugi 190 miliar yuan setiap minggu bila karantina wilayah dilanjutkan.

Apakah langkah ini cukup untuk menangani lonjakan Omicron?

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved