Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Sebut 9.000 Warga Sipil Mariupol Dimakamkan di Kuburan Massal Usai Serangan Rusia
Pembantaian pertama terjadi pada 29–30 September 1941, menewaskan sekitar 33.771 orang Yahudi.
“Kami mohon maaf kepada warga Mariupol yang tidak sempat dievakuasi hari ini. Penembakan dimulai di titik evakuasi, itulah sebabnya koridor kemanusiaan harus ditutup.”
Di pos yang sama, Vereshchuk mengakui pada hari Rabu (20/4/2022), konvoi empat bus diizinkan untuk mengangkut 79 warga sipil dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Kiev di wilayah Zaporizhzhhia tenggara Ukraina, sebuah perkembangan yang katanya memberikan harapan.
Kuasai Mariupol
Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, menyerukan kemenangan Rusia di Mariupol, dengan telah menguasai Pabrik Baja Azovstal.
Hal itu diungkapkan Kadyrov di saluran Telegram miliknya, Kamis (21/4/2022).
Pasukan Chechnya memang menjadi salah satu bagian dari tentara Rusia yang mengepung Mariupol.
“Mariupol adalah milik kami! Kota ini telah dikuasai sepenuhnya,” ujar Kadyrov di akunnya seperti dikutip dari TASS.
“Gedung strategis yang penting di pabrik Azovstal telah diambil alih, dan semua wilayah yang berdekatan telah dibersihkan,” tambahnya.
Kadyrov juga mengungkapkan bahwa sedikit pasukan Ukraina yang tersisa sudah diblokir di bawah lapisan beton dan baja tebal di dalam pabrik.
Menurut Kadyrov, begitu pertahanan kota dilewati hasil akhirnya tak dapat dihindari.
Bahkan ia mengatakan kemenangan didapat meski ada kesulitan yang dihadapi tentara Rusia karena pasukan perlawanan yang dituduhnya menggunakan warga sipil sebagai sandera.
Sumber: TASS/Associated Press/Kompas.TV