POPULER Internasional: Ancaman Rusia Soal Kiriman Senjata ke Ukraina | Fakta Kapal Perang Moskva
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Rusia mengancam Amerika Serikat dan NATO jika berani kirim senjata canggih untuk Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Rusia mengancam Amerika Serikat dan NATO jika berani kirim senjata canggih untuk Ukraina.
Sementara itu, Zelensky memperingatkan dunia atas ancaman senjata nuklir Putin.
Di perbatasan Afghanistan, 7 tentara Pakistan telah tewas.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Rusia Ancam Amerika Serikat dan NATO Jika Berani Kirim Senjata Canggih ke Ukraina
Rusia mengancam bahwa Amerika Serikat (AS) akan menghadapi konsekuensi jika mengirim bantuan militer berupa senjata canggih dan artileri berat ke Ukraina.
Menurut laporan Washington Post dilansir CNA, dalam catatan diplomatik minggu ini, Moskow memperingatkan AS dan NATO agar tidak mengirim senjata "paling sensitif" kepada Kyiv dalam konflik dengan Rusia.
Peringatan ini datang di minggu yang sama saat Presiden AS Joe Biden menjanjikan senjata berat dan canggih kepada Ukraina, berupa helikopter, howitzer, dan pengangkut personel lapis baja.
Paket bantuan militer senilai US$800 juta itu adalah tambahan dari sebelumnya.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-52, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Tentara Israel Serbu Masjidil Aqsa, Respons Internasional Berbanding Terbalik dengan Krisis Ukraina
"Apa yang Rusia katakan kepada kami secara pribadi adalah persis apa yang telah kami katakan kepada dunia secara terbuka - bahwa sejumlah besar bantuan yang kami berikan kepada mitra Ukraina kami terbukti sangat efektif," lapor Washington Post, mengutip seorang pejabat senior administrasi AS.
Departemen Luar Negeri AS menolak mengomentari laporan ini.
"Kami tidak akan mengkonfirmasi korespondensi diplomatik pribadi apa pun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Menurut sumber pejabat AS dalam laporan New York Times, catatan itu dikirim melalui saluran normal dan tidak ditandatangani oleh pejabat senior Rusia.
Korespondensi resmi ini menunjukkan kekhawatiran Rusia atas dukungan senjata untuk Ukraina, kata seorang pejabat AS kepada CNN.
CNN juga melaporkan, bahwa sumber yang mengetahui dokumen itu mengatakan keluhan ini bisa berarti Moskow bersiap-siap mengambil sikap yang lebih agresif terhadap Amerika Serikat dan NATO saat invasi ke Ukraina berlanjut.
2. Zelensky Peringatkan Dunia atas Ancaman Senjata Nuklir Putin: Berpikir Tidak Takut, Tapi Bersiaplah
Volodymyr Zelensky memberikan pernyataan peringatan, bahwa adanya kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata nuklir taktis dalam perangnya di Ukraina.
Presiden Ukraina tersebut memperingatkan tidak hanya untuk negaranya, tapi juga seluruh dunia.
"Tidak hanya saya (Ukraina) namun seluruh dunia, semua negara harus khawatir, karena itu bisa jadi kebenaran," kata Zelensky.
Zelensky juga menyebut adanya kemungkinan Putin menggunkan senjata kimia untuk berperang, lantaran menurutnya Putin tidak menghargai kehidupan rakyat.
"Kita harus berpikir untuk tidak takut, tidak takut, tetapi bersiaplah. Tapi itu bukan pertanyaan untuk Ukraina, tidak hanya untuk Ukraina tetapi untuk seluruh dunia, saya pikir."
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-52, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Dikutip dari CNN, Zelensky tetap berada di Ukraina selama 50 hari perang dengan Rusia.

Rakyat dan pasukan Ukraina pun teguh menolak upaya Kremlin untuk merebut Kyiv dan memaksa Rusia untuk memfokuskan kembali upaya perangnya di wilayah timur dan selatan negara itu, di mana Ukraina mengantisipasi eskalasi yang signifikan.
Rusia pun dilaporkan telah menembakkan rudal jelajah ke pinggiran Kyiv dan masih mempertahankan kemampuan untuk menargetkan ibukota Ukraina dengan persenjataan jarak jauh.
Sementara itu para pejabat AS telah memperingatkan jika Putin disudutkan, bisa saja Putin beralih ke penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina.
Direktur CIA Bill Burns mengatakan pada hari Kamis bahwa CIA mengamati atas kemungkinan itu, sambil menekankan bahwa AS belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk mengambil langkah 'senjata nuklir'.
3. Fakta Kapal Perang Moskva Milik Rusia, Dibuat di Era Perang Dingin Soviet dan Berakhir di Era Rusia
Puluhan orang berkumpul di sebuah monumen di kota Krimea Sevastopol pada hari Jumat (15/4/2022) kemarin, untuk meratapi tenggelamnya Moskva, kapal utama Armada Laut Hitam Rusia.
Kementerian Rusia mengatakan, kru Moskva dievakuasi ke kapal Armada Laut Hitam terdekat, dan menambahkan kebakaran itu disebabkan oleh ledakan amunisi, dikutip dari TASS.
Moskva adalah kapal utama armada Laut Hitam, dan kapal utama Proyek 1164.
Kapal ini ditugaskan pada tahun 1983 dengan nama Slava ("Glory") dan berganti nama menjadi Moskva pada tahun 1996.
Senjata utamanya adalah 16 peluncur rudal P-1000 Vulkan.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-52, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Berikut ini fakta-fakta Moskva, yang dikutip dari AP News dan Popular Mechanics.
- Dibuat di Era Uni Soviet
Moskva adalah kapal perang terbesar yang kalah dari aksi musuh sejak Perang Dunia II.
Kapal ini merupakan satu dari tiga kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Slava yang dibangun untuk Angkatan Laut Soviet pada 1980-an.
Selain diluncurkan selama Perang Dingin, kapal ini juga digunakan untuk melihat layanan selama konflik di Georgia, Suriah dan Ukraina, dan membantu melakukan penelitian ilmiah masa damai dengan Amerika Serikat.
4. 7 Tentara Pakistan Tewas dalam Penyergaban di Dekat Perbatasan Afghanistan
Sedikitnya tujuh tentara Pakistan tewas dalam penyergapan oleh kelompok bersenjata di dekat perbatasan Afghanistan.
Menurut sebuah pernyataan militer yang dirilis pada Jumat (15/4/2022), konvoi militer Pakistan di bekas kubu Taliban Pakistan, yang dikenal dengan singkatan TTP, di dekat perbatasan Afghanistan disergap.
Dikutip Al Jazeera, kejadian itu memicu baku tembak intens di mana tujuh tentara dan empat anggota kelompok bersenjata tewas.
Pernyataan itu menerangkan penyergapan terjadi pada Kamis (14/4/2022) di daerah Isham di Waziristan Utara, sebuah distrik di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa yang bergejolak.
Baca juga: PM Pakistan Imran Khan Dilengserkan, Berikut Empat Sosok Oposisi di Baliknya
Baca juga: Fakta-fakta Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Baru Pakistan Pengganti Imran Khan

(Tribunnews.com)