Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Ancam Amerika Serikat dan NATO Jika Berani Kirim Senjata Canggih ke Ukraina
Rusia mengancam bahwa AS akan menghadapi konsekuensi jika mengirim bantuan militer berupa senjata canggih dan artileri berat ke Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengancam bahwa Amerika Serikat (AS) akan menghadapi konsekuensi jika mengirim bantuan militer berupa senjata canggih dan artileri berat ke Ukraina.
Menurut laporan Washington Post dilansir CNA, dalam catatan diplomatik minggu ini, Moskow memperingatkan AS dan NATO agar tidak mengirim senjata "paling sensitif" kepada Kyiv dalam konflik dengan Rusia.
Peringatan ini datang di minggu yang sama saat Presiden AS Joe Biden menjanjikan senjata berat dan canggih kepada Ukraina, berupa helikopter, howitzer, dan pengangkut personel lapis baja.
Paket bantuan militer senilai US$800 juta itu adalah tambahan dari sebelumnya.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-52, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Tentara Israel Serbu Masjidil Aqsa, Respons Internasional Berbanding Terbalik dengan Krisis Ukraina
"Apa yang Rusia katakan kepada kami secara pribadi adalah persis apa yang telah kami katakan kepada dunia secara terbuka - bahwa sejumlah besar bantuan yang kami berikan kepada mitra Ukraina kami terbukti sangat efektif," lapor Washington Post, mengutip seorang pejabat senior administrasi AS.
Departemen Luar Negeri AS menolak mengomentari laporan ini.
"Kami tidak akan mengkonfirmasi korespondensi diplomatik pribadi apa pun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Menurut sumber pejabat AS dalam laporan New York Times, catatan itu dikirim melalui saluran normal dan tidak ditandatangani oleh pejabat senior Rusia.
Korespondensi resmi ini menunjukkan kekhawatiran Rusia atas dukungan senjata untuk Ukraina, kata seorang pejabat AS kepada CNN.
CNN juga melaporkan, bahwa sumber yang mengetahui dokumen itu mengatakan keluhan ini bisa berarti Moskow bersiap-siap mengambil sikap yang lebih agresif terhadap Amerika Serikat dan NATO saat invasi ke Ukraina berlanjut.
Pada Rabu (13/4/2022) lalu, Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang paket bantuan senjata melalui telepon.
Bantuan ini datang di saat Rusia memfokuskan serangannya di wilayah timur.

"Ketika Rusia bersiap untuk mengintensifkan serangannya di wilayah Donbas, Amerika Serikat akan terus memberi Ukraina kemampuan untuk mempertahankan diri," kata Biden.
"Paket bantuan baru ini akan berisi banyak sistem senjata yang sangat efektif yang telah kami sediakan dan kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas yang kami harapkan akan diluncurkan Rusia di Ukraina timur," imbuhnya.
Bantuan baru yang meliputi senjata canggih dan artileri berat, sebelumnya sempat ditolak Washington karena khawatir akan meningkatkan konflik dengan Rusia.