Pasukan Israel Tembak Mati Dua Wanita Palestina di Tepi Barat
Dua wanita Palestina, termasuk seorang janda dari enam anak telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam insiden di Tepi Barat yang diduduki.
TRIBUNNEWS.COM - Polisi Israel dan media resmi Palestina melaporkan bahwa dua wanita Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam insiden di Tepi Barat.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan, seorang wanita Palestina ditembak oleh pasukan Israel di dekat kota Betlehem, Minggu (10/4/2022).
Wanita berusia 40-an itu meninggal setelah dia mengalami robekan arteri dan kehilangan banyak darah.
Dikutip dari Aljazeera, korban diidentifikasi sebagai Ghada Ibrahim Sabatien, seorang janda ibu dari enam anak.
Tentara Israel mengatakan pasukan melepaskan tembakan peringatan ke udara ketika seorang tersangka mendekat dan kemudian menembaki tubuh bagian bawah, di dekat kota selatan Husan.
Baca juga: Israel Kirim 6 Pesawat Berisi Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina
Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Pelaku Penembakan di Tel Aviv
Sementara di kota selatan Hebron, seorang wanita Palestina menikam dan melukai ringan seorang petugas polisi perbatasan Israel sebelum dia dibunuh oleh pasukan Israel, menurut sebuah pernyataan oleh polisi Israel.
Sebelumnya, tentara Israel melancarkan serangan untuk hari kedua di distrik Jenin di Tepi Barat, rumah para tersangka penyerang yang melancarkan serangan mematikan baru-baru ini di daerah Tel Aviv.
Sedikitnya 10 orang terluka dalam konfrontasi di Jenin, serta Yerikho dan Tulkarem.
Dua puluh empat penangkapan dilakukan di berbagai kota Tepi Barat yang diduduki, Klub Tahanan Palestina mengumumkan.
Operasi militer itu terjadi setelah seorang pria dari Jenin diduga membunuh tiga warga Israel dan melukai lebih dari selusin lainnya di kawasan kehidupan malam Tel Aviv yang populer pada Kamis malam.

Pada hari Jumat (8/4/2022), Israel mengatakan telah membunuh tersangka penyerang, Raad Hazem (28).
Sebanyak 14 orang tewas dalam empat serangan di Israel sejak 22 Maret, termasuk insiden penembakan lainnya di Bnei Brak, sebuah kota Yahudi Ortodoks dekat Tel Aviv.
Selama periode yang sama, setidaknya 10 warga Palestina telah tewas.
Pada hari Sabtu (9/4/2022), tentara Israel dan polisi perbatasan membunuh seorang anggota Jihad Islam Palestina berusia 25 tahun, gerakan bersenjata utama Palestina selain Hamas, dalam pertempuran senjata berat.
Tiga belas warga Palestina lainnya terluka dalam penembakan pada hari Sabtu, menurut kementerian, termasuk seorang wanita berusia 19 tahun dengan peluru di perutnya.
Tentara Israel juga menyerbu desa Burqin dekat Jenin pada hari Sabtu, dilaporkan dalam sebuah operasi untuk menangkap mantan tahanan Palestina Nour al-Din Hamada.
Baca juga: Dua Orang Tewas dalam Penembakan di Tel Aviv Israel yang Disebut Hamas sebagai Operasi Heroik
Baca juga: Was-was Hadapi Rudal Iskander Rusia, Jerman Beli Sistem Pertahanan dari AS atau Israel
Dua korban luka dilaporkan dalam serangan itu.
Israel juga telah membatasi akses ke Jenin, menutup penyeberangan Israel dan meningkatkan pemeriksaan keamanan.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dan Jihad Islam memuji serangan Tel Aviv yang menuai kritik dari PBB tetapi tidak mengklaim bertanggung jawab.
Serangan itu dikutuk oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Kekerasan baru-baru ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan selama Ramadhan, setelah kekerasan berkobar selama bulan suci umat Islam tahun lalu yang menyebabkan 11 hari konflik yang menghancurkan antara Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Setelah serangan hari Kamis, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memberi badan keamanan "kebebasan penuh" untuk mengakhiri kekerasan mematikan yang telah meningkat sejak 22 Maret "untuk mengalahkan teror".
(Tribunnews.com/Yurika)