Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Copot Komandan Perang Rusia di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pergantian komandan dalam penyerangan ke Ukraina.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/HANDOUT
Dalam pengambilan video ini diambil dari cuplikan selebaran yang tersedia pada 24 Februari 2022 di situs web resmi Presiden Rusia (kremlin.ru) Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan bangsa di Kremlin di Moskow. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer" di Ukraina pada 24 Februari dan meminta tentara di sana untuk meletakkan senjata mereka, menentang kemarahan Barat dan seruan global untuk tidak melancarkan perang. (Photo by Handout / KREMLIN.RU / AFP) 

Jenderal tertinggi di Rusia yang terbunuh dalam penyerangan ke Ukraina adalah Letnan Jenderal Yakov Rezantsev.

Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan Rezantsev terbunuh pada 27 Maret lalu.

Dikutip dari BBC, Rezantsev adalah komandan tentara gabungan ke-49 Rusia.

Seorang pejabat Barat mengatakan, dia adalah jenderal ketujuh yang tewas di Ukraina.

Juga, letnan jenderal kedua atau perwira tertinggi yang dilaporkan tewas.

Diperkirakan, kondisi moral yang rendah di antara pasukan Rusia telah memaksa perwira senior berada di garis depan peperangan.

Media Ukraina melaporkan pada hari Jumat bahwa letnan jenderal Rezantsev tewas di pangkalan udara Chornobaivka dekat Kherson.

Pangkalan itu digunakan Rusia sebagai pos komando dan telah diserang oleh militer Ukraina beberapa kali.

Letnan jenderal lainnya, Andrei Mordvichev, dilaporkan tewas oleh serangan Ukraina di pangkalan yang sama.

Meskipun Rusia hanya mengonfirmasi satu kematian jenderal, Kyiv dan pejabat Barat percaya ada tujuh jenderal yang telah tewas dalam pertempuran sejak perang dimulai.

Namun kematian Mayor Jenderal Magomed Tushayev dari garda nasional Chechnya masih diperdebatkan.

Sebab, tidak biasa bagi perwira senior Rusia untuk berada begitu dekat dengan medan perang.

Sementara, pejabat Barat percaya bahwa mereka telah dipaksa untuk bergerak ke garis depan untuk menghadapi kondisi moral rendah di antara pasukan Rusia.

Perlawanan Ukraina yang kuat secara tak terduga, peralatan Rusia yang buruk, dan jumlah korban tewas yang tinggi di antara pasukan Rusia, semuanya dianggap berkontribusi pada moral yang rendah.

Pasukan Rusia sebagian diyakini hanya mengandalkan sistem komunikasi terbuka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved