Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Klaim 17.000 Tentara Rusia Tewas dan 600 Tank Hancur, Dubes Ukraina: Pukulan Besar bagi Moskow

Dubes Ukraina mengklaim 17.000 tentara Rusia tewas dan 600 tank hancur. Menurutnya, hakl itu menjadi pukulan besar bagi Moskow.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/ARIS MESSINIS
Prajurit Ukraina membawa tubuh seorang kawan di atas tandu di kota Irpin, barat laut Kyiv, pada 13 Maret 2022. - Pasukan Rusia maju semakin dekat ke ibu kota dari utara, barat, dan timur laut. Serangan Rusia juga menghancurkan sebuah bandara di kota Vasylkiv, selatan Kyiv. Seorang wartawan AS ditembak mati dan seorang lagi terluka di Irpin, pinggiran barat laut Kyiv, kata petugas medis dan saksi mata kepada AFP. (Photo by Aris Messinis / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (29/3/2022), bahwa "demiliterisasi Rusia sedang berlangsung".

Sejak awal invasinya ke Ukraina, Kyslytsya mengklaim Rusia telah kehilangan lebih dari 17.000 personel militer.

Dilansir AP News, lebih dari 1.700 kendaraan lapis baja dan 600 tank hancur. 

Ia juga mengatakan, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin kehilangan 300 sistem artileri, 127 pesawat, dan 129 helikopter, hampir 100 sistem peluncur roket, 54 sistem pertahanan udara, dan tujuh kapal.

Petugas pemadam kebakaran berdiri di atas kendaraan militer lapis baja yang hancur di pusat perbelanjaan Retroville setelah serangan Rusia di barat laut ibukota Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. Bangunan 10 lantai itu terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP)
Petugas pemadam kebakaran berdiri di atas kendaraan militer lapis baja yang hancur di pusat perbelanjaan Retroville setelah serangan Rusia di barat laut ibukota Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. Bangunan 10 lantai itu terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Baca juga: Wamenlu Rusia: Negara BRICS Akan Berada Pada Jantung Tatanan Dunia Baru

Baca juga: Dua Anak Terluka Parah dalam Penembakan Artileri Rusia di Lysychansk

Menurut Kyslytsya, ini merupakan pukulan besar "yang belum pernah terjadi kepada Moskow sebelumnya".

Ia menilai jumlah kerugian yang dialami Rusia kali ini melebihi perang Soviet di Afghanistan.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan akan mengurangi operasi militernya secara signifikan di dekat Ibu Kota Kyiv dan kota di utara.

Ini karena Moskow dan Kyiv mulai mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Negosiasi diperkirakan akan berlanjut pada Rabu (30/3/2022).

Diketahui, invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung lebih dari satu bulan.

Perang ini mengakibatkan ribuan orang tewas dan hampir 4 juta warga Ukraina melarikan diri ke negara lain.

Berikut peristiwa penting terbaru dalam konflik Rusia-Ukraina:

Baca juga: Rangkuman Invasi Hari ke-35: Sirine di Seluruh Ukraina, Beberapa Tentara Rusia Kembali ke Belarus

Baca juga: NATO Perkirakan Hingga 15.000 Tentara Rusia Tewas dalam Invasi, Mengapa Angkanya Bisa Begitu Tinggi?

Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina.
Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina. (Sergei SUPINSKY / AFP)

- Rusia akan mengurangi kegiatan militer di dekat Kyiv.

- Banyak orang di Timur Tengah melihat kemunafikan Barat atas sikapnya kepada Ukraina.

- Pentagon mungkin membutuhkan lebih banyak dana anggaran untuk membantu Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved