Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Blinken Sebut Pernyataan Biden Tak Bermaksud Singgung Rezim Rusia, Peskov: Dia Harusnya Jaga Emosi

Blinken sebut pernyataan Biden tak bermaksud singgung rezim Rusia. Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov beri komentar, "Presiden AS harusnya jaga emosi."

Frederic J. BROWN / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berpidato di depan media setelah pembicaraan tertutup pagi hari antara Amerika Serikat dan China setelah pertemuan dua hari mereka di Anchorage, Alaska pada 19 Maret 2021. - Blinken sebut pernyataan Biden saat berpidato di Polandia pada Sabtu (26/3/2022) tak bermaksud singgung rezim Rusia. Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov beri komentar, "Presiden AS harusnya jaga emosi." 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "tukang daging" yang tidak bisa tetap berkuasa.

Pernyataan itu Biden sampaikan, pada hari Sabtu (26/3/2022), saat kunjungan ke Polandia untuk bertemu dengan para pengungsi Ukraina yang terlantar akibat pertempuran, dikutip dari Al Jazeera.

Biden juga menyampaikan pidato berapi-api di depan Istana Kerajaan Warsawa yang ikonik, di mana ia dengan tajam memperingatkan Putin agar tidak menyerang bahkan "satu inci" dari wilayah negara NATO.

Dia mengatakan Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Rusia.

Presiden AS mengatakan Putin bertekad pada kekerasan.

Ia juga menambahkan, tidak ada pembenaran atau provokasi untuk pilihan perang Rusia di Ukraina.

“Demi Tuhan, orang ini tidak bisa tetap berkuasa,” kata Biden menutup pidato di Polandia.

Baca juga: Qatar dan Saudi Kritik Sikap Standar Ganda Barat, Tetap Netral di Konflik Rusia-Ukraina

Konfirmasi dari AS tentang Pidato Biden

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada pers tentang perang di Ukraina, di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, 17 Maret 2022. Blinken mengatakan Kamis bahwa Rusia tidak melakukan upaya serius dalam negosiasi dengan Ukraina untuk mengakhiri tiga minggu perang.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada pers tentang perang di Ukraina, di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, 17 Maret 2022. (AFP)

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken kemudian mengonfirmasi pernyataan Biden tidak bermakna menyerukan "perubahan rezim" di Rusia tetapi bermaksud untuk mengatakan "Putin tidak dapat diizinkan untuk menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya".

Menurut seorang pejabat, pidato itu bukan seruan untuk menggulingkan presiden Rusia, melainkan upaya untuk mempersiapkan negara-negara demokrasi dunia untuk konflik yang berkepanjangan.

Blinken bahkan lebih tegas ketika dia membahas masalah ini saat berkunjung ke Yerusalem pada Minggu (27/3/2022) hari ini, dikutip dari The Guardian.

"Saya pikir presiden, Gedung Putih, tadi malam menegaskan secara sederhana, Presiden Putin tidak dapat diberdayakan untuk berperang atau terlibat dalam agresi terhadap Ukraina atau siapa pun," katanya.

“Seperti yang Anda ketahui, dan seperti yang Anda dengar kami katakan berulang kali, kami tidak memiliki strategi perubahan rezim di Rusia – atau di mana pun, dalam hal ini.”

Baca juga: Pasukan Rusia Kuasai Kota Pekerja PLTN Chernobyl, 3 Orang Tewas

Rusia: Pemimpin Negara Harus Mengendalikan Emosi

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Sementara itu Pemerintah Rusia mengatakan Biden tampaknya telah kehilangan ketenangannya, dan menambahkan Presiden AS tidak berhak untuk menentukan siapa yang memerintah Rusia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved