Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

5 Hal yang Mungkin Dilakukan Rusia untuk Tundukkan Ukraina, Kepung Pasukan Zelensky di Sebelah Timur

Berikut ini lima hal yang mungkin akan dilakukan Rusia untuk membuat Ukraina tunduk.

AFP/RAMIL SITDIKOV
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. Berikut adalah lima hal yang mungkin akan dilakukan Rusia untuk menundukkan Ukraina. 

Salah satu skenario terburuk adalah perang Ukraina bisa menjadi konflik yang berlarut-larut.

Kemungkinan besar Rusia telah kehilangan sejumlah besar tentara, senjata, dan peralatan dalam perang.

Meskipun telah terlibat dalam konflik yang berlangsung lama di masa lalu, Rusia tidak akan mau membiarkan militernya hancur total.

"Negosiasi adalah satu area di mana hal-hal tampak sedikit menjanjikan karena baik Rusia dan Ukraina telah mengatakan pada minggu lalu, mereka bergerak menuju diskusi substantif yang sebenarnya, alih-alih ultimatum Rusia," terang Keir Giles, seorang Pakar Rusia di lembaga pemikir Chatham House yang berbasis di Inggris, kepada CNN.

Para pejabat Rusia mengatakan, tuntutan mereka termasuk agar Ukraina membatalkan langkahnya untuk bergabung dengan NATO, serta untuk mendemiliterisasi dan mengadopsi status "netral", seperti yang dimiliki Austria dan Swedia. Tetapi. kondisi tersebut harus dinegosiasikan.

Kepala juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara Selasa (22/3/2022), Rusia juga ingin Ukraina menerima bahwa Krimea secara resmi menjadi bagian dari Rusia.

Juga, negara bagian Luhansk dan Donetsk yang memisahkan diri "sudah menjadi negara-negara merdeka."

Banyak ahli berspekulasi bahwa Rusia akan mencari cara untuk mengambil alih bagian timur Ukraina.

“Jika ini adalah pertanyaan tentang siapa yang dapat mencurahkan sumber daya dan menanggung penderitaan yang lebih besar untuk menang, Rusia punya rekam jejak untuk menimbulkan kerusakan ekonomi yang substansial pada mereka sendiri dan penderitaan pada penduduknya sendiri, untuk meneruskan perang,” tutur Giles, merujuk pada sanksi yang mulai menggigit perekonomian Rusia.

Namun, para pejabat AS tidak begitu optimistis pembicaraan akan berjalan baik.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa solusi diplomatik untuk perang tidak mungkin terjadi.

Ia mengatakan bahwa tindakan Rusia "sangat kontras dengan upaya diplomatik yang serius untuk mengakhiri perang."

Ia juga mennyebut Rusia akan meningkatkan perang dengan menggunakan senjata kimia.

Baca juga: Sebulan Terakhir, 1.200 Lebih Warga Donetsk, Lugansk, dan Ukraina Diberi Suaka Sementara di Rusia

4. Mungkin ada "deportasi" besar-besaran orang Ukraina ke Rusia, dan ini mengkhawatirkan

Pengungsi dari Mariupol terlihat setibanya di tempat parkir pusat perbelanjaan di pinggiran kota Zaporizhzhia, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi, pada 16 Maret 2022. - Sekitar 20.000 warga telah diizinkan meninggalkan Mariupol melalui koridor kemanusiaan yang disepakati dengan pasukan Rusia. Tetapi para pengungsi yang kelelahan dan menggigil berbicara tentang perjalanan melarikan diri yang mengerikan dan mayat-mayat yang membusuk berserakan di jalan-jalan. Mariupol menghadapi bencana kemanusiaan menurut badan-badan bantuan, karena pemboman besar-besaran telah menyebabkan sekitar 400.000 penduduk tidak memiliki air mengalir atau pemanas dan makanan hampir habis. Lebih dari 2.100 penduduk tewas di Mariupol sejak invasi Rusia, menurut otoritas kota. (Photo by Emre CAYLAK / AFP)
Pengungsi dari Mariupol terlihat setibanya di tempat parkir pusat perbelanjaan di pinggiran kota Zaporizhzhia, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi, pada 16 Maret 2022. - Sekitar 20.000 warga telah diizinkan meninggalkan Mariupol melalui koridor kemanusiaan yang disepakati dengan pasukan Rusia. Tetapi para pengungsi yang kelelahan dan menggigil berbicara tentang perjalanan melarikan diri yang mengerikan dan mayat-mayat yang membusuk berserakan di jalan-jalan. Mariupol menghadapi bencana kemanusiaan menurut badan-badan bantuan, karena pemboman besar-besaran telah menyebabkan sekitar 400.000 penduduk tidak memiliki air mengalir atau pemanas dan makanan hampir habis. Lebih dari 2.100 penduduk tewas di Mariupol sejak invasi Rusia, menurut otoritas kota. (Photo by Emre CAYLAK / AFP) (AFP/EMRE CAYLAK)

Rusia telah memberi tahu penduduk Mariupol untuk pergi karena mereka melakukan serangan bom udara yang agresif, yang telah menghancurkan kota itu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved