Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Minta Ukraina Menyerah di Mariupol, Beri Imbalan Bisa Keluar dengan Aman tapi Ditolak
Rusia meminta Ukraina untuk menyerah di Mariupol. Rusia juga memberi imbalan pasukan Ukraina bisa keluar dengan aman.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihak berwenang Mariupol bisa menghadapi pengadilan militer jika mereka berpihak pada apa yang digambarkan sebagai “bandit”.
Sementara itu, tawaran sebelumnya untuk mengizinkan pendudukan evakuasi dari Mariupol dan kota lainnya telah gagal.
Hanya sebagian yang berhasil.
Sementara pemboman terus berlanjut saat warga sipil berusaha melarikan diri.
Zelensky Sebut Pengepungan Mariupol sebagai Kejahatan Perang
Presiden Zelensky menyebut pengepungan kota Mariupol sebagai kejatan perang.
Teror itu juga dinilai akan diingat berabad-abad yang akan datang.
Pada Minggu (20/3/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pengepungan kota Pelabuhan Mariupol akan menjadi sejarah.
Pengepungan dianggap menjadi kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia.
Nantinya, kejahatan tersebut juga menjadi teror yang akan terus diingat.
"Untuk melakukan ini ke kota yang damai, apa yang dilakukan penjajah, adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang," kata Zelenskyy, mengutip AP News.
Pasukan Rusia telah melangkah lebih jauh.
Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Pabrik baja utama bahkan ditutup.
Pemerintah setempat bahkan meminta bantuan Barat lebih banyak.
(Tribunnews.com/Miftah)