Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Minta Ukraina Menyerah di Mariupol, Beri Imbalan Bisa Keluar dengan Aman tapi Ditolak

Rusia meminta Ukraina untuk menyerah di Mariupol. Rusia juga memberi imbalan pasukan Ukraina bisa keluar dengan aman.

Penulis: Miftah Salis
BBC
Kondisi gedung Teater yang hancur di Mariupol karena serangan tentara Rusia, Rabu (16/3/2022). Gedung teater itu dijadikan tempat sekitar 1.200 warga sipil Ukraina berlindung . (Sumber: BBC) 

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihak berwenang Mariupol bisa menghadapi pengadilan militer jika mereka berpihak pada apa yang digambarkan sebagai “bandit”.

Sementara itu, tawaran sebelumnya untuk mengizinkan pendudukan evakuasi dari Mariupol dan kota lainnya telah gagal.

Hanya sebagian yang berhasil.

Sementara pemboman terus berlanjut saat warga sipil berusaha melarikan diri.

Zelensky Sebut Pengepungan Mariupol sebagai Kejahatan Perang

Presiden Zelensky menyebut pengepungan kota Mariupol sebagai kejatan perang.

Teror itu juga dinilai akan diingat berabad-abad yang akan datang.

Pada Minggu (20/3/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pengepungan kota Pelabuhan Mariupol akan menjadi sejarah.

Pengepungan dianggap menjadi kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia.

Nantinya, kejahatan tersebut juga menjadi teror yang akan terus diingat.

"Untuk melakukan ini ke kota yang damai, apa yang dilakukan penjajah, adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang," kata Zelenskyy, mengutip AP News.

Pasukan Rusia telah melangkah lebih jauh.

Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Pabrik baja utama bahkan ditutup.

Pemerintah setempat bahkan meminta bantuan Barat lebih banyak.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved