Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Disebut Minta Bantuan Makanan dari China di Tengah Invasi ke Ukraina

Rusia meminta bantuan militer dan keuangan dari China di tengah konflik di Ukraina.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. Rusia meminta bantuan militer dan keuangan dari China di tengah konflik di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia meminta bantuan militer dan keuangan dari China di tengah konflik di Ukraina.

Di antara bantuan yang diminta Rusia adalah paket makanan militer yang tidak mudah rusak, yang dikenal sebagai makanan siap saji atau MRE.

Permintaan tersebut menggarisbawahi tantangan logistik dasar yang menurut para analis dan pejabat militer telah menghalangi kemajuan Rusia di Ukraina dan menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan fundamental militer Rusia.

Diberitakan CNN, salah satu sumber menyatakan bahwa makanan mungkin merupakan permintaan yang ingin dipenuhi oleh China, karena tidak ada bantuan mematikan yang akan dianggap provokatif oleh Barat.

Amerika Serikat (AS) memiliki informasi yang menunjukkan bahwa China telah mengungkapkan beberapa keterbukaan untuk memberi Rusia bantuan militer dan keuangan yang diminta sebagai bagian dari perangnya terhadap Ukraina.

Baca juga: Rusia Sebut Rudal Tochka-U Ukraina Hantam Donetsk, 23 Warga Sipil Tewas

Baca juga: Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Jatuhkan Sanksi untuk Moskow, Singapura Tuai Kritik Rusia

Respons China dan Rusia

Permintaan Rusia tersebut pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Financial Times dan The Washington Post.

Namun, Beijing pada Senin (14/3/2022), menuduh Washington menyebarkan "disinformasi" atas peran China dalam perang Ukraina.

Tanpa secara langsung menanggapi laporan media AS tentang permintaan Rusia untuk bantuan dari Beijing, juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian mengatakan:

"AS telah menyebarkan disinformasi yang menargetkan China pada masalah Ukraina, dengan niat jahat."

Baca juga: Amerika Serikat Peringatkan China Agar Tidak Membantu Rusia, Ancam Sanksi Ekonomi

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hantam Bangunan Pemukiman di Ibu Kota Ukraina, Satu Orang Tewas

Einar Tangen, rekan internasional senior di Institut Taihe, sebuah wadah pemikir yang berbasis di China, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Beijing tidak tertarik untuk memberikan dukungan militer.

“China telah mengatakan dengan cukup jelas bahwa mereka menentang Barat menempatkan lebih banyak senjata dan amunisi ke Ukraina karena mereka melihatnya sebagai menambahkan minyak ke api."

"Jadi akan munafik jika mereka mulai membantu Rusia,” kata Tangen, Senin.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping. (id.china-embassy.org)

“Dari segi ekonomi, tidak ada yang berubah."

“Dari sudut pandang China, AS pada dasarnya telah merekayasa sebuah tragedi (dan) Rusia juga bersalah dengan menyerang negara lain."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved