Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ibu Hamil Bersama Bayinya Meninggal Setelah Rusia Serang Rumah Sakit Bersalin Mariupol Ukraina

Seorang ibu hamil yang terlihat dalam gambar yang viral meninggal bersama bayinya setelah Rusia membombardir rumah sakit Ukraina.

Editor: Adi Suhendi
HANDOUT / NATIONAL POLICE OF UKRAINE / AFP
Screenshot video yang dirilis oleh Kepolisian Nasional Ukraina pada 9 Maret 2022, menunjukkan bangunan rumah sakit anak yang rusak, mobil yang hancur, dan puing-puing di tanah setelah serangan udara Rusia di kota tenggara Mariupol. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Seorang ibu hamil yang terlihat dalam gambar yang viral meninggal bersama bayinya setelah Rusia membombardir rumah sakit Ukraina.

Dilansir dari Associated Press, Senin (14/3/2022), rumah sakit bersalin yang terletak di kota Mariupol tersebut diketahui menjadi lokasi seharusnya ibu hamil itu melahirkan bayinya.

Gambar-gambar wanita yang dilarikan ke ambulans dengan tandu telah viral ke seluruh dunia ketika tim penyelamat membawanya di antara puing-puing.

Puing-puing terlihat di Rumah Sakit Bersalin dan Anak Mariupol yang hancur tersebut.

Wanita itu dilarikan ke rumah sakit lain di mana dokter bekerja untuk menyelematkannya.

Petugas medis melahirkan bayi itu melalui operasi caesar.

Baca juga: Konflik Rusia dan Ukraina, Menhan Prabowo Desak Kedua Pihak Segera Berdialog

"Tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan pada bayi itu," kata ahli bedah Timur Marin.

Dokter kemudian fokus untuk menangani dan menyelamatkan ibu hamil itu.

"Lebih dari 30 menit resusitasi ibu itu, tetapi tidak membuahkan hasil," kata Marin pada hari Sabtu.

"Keduanya meninggal," ucapnya.

Baca juga: 180 Tentara Bayaran Asing Tewas, Saat Rudal Rusia Hancurkan Pangkalan Militer Ukraina

Dalam kekacauan setelah serangan udara Rabu (9/3/2022), petugas medis tidak punya waktu untuk mengetahui siapa nama wanita hamil itu sebelum suami dan ayahnya datang untuk mengambil jenazahnya.

Pangkalan Militer Ukraina

Sebelumnya dilaporkan juga Rusia sudah membombardir pangkalan militer Ukraina yang digunakan untuk latihan NATO menjadi sasaran serangan udara Rusia, Minggu (13/3/2022) pagi waktu setempat.

Diketahui, pangkalan militer tersebut berada kurang lebih 15 mil dari perbatasan Polandia.

Gubernur wilayah Lviv Maksym Kozytskyy sebelumnya mengatakan 57 orang dilaporkan terluka setelah 30 rudal jelajah ditembakkan ke Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan di Yavoriv.

Serangan terjadi setelah seorang diplomat senior Rusia memperingatkan bahwa Moskow menganggap pengiriman peralatan militer barat ke Ukraina sebagai target yang sah untuk serangan.

Dilansir dari Sky News, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan ada instruktur militer asing yang bekerja di tempat pelatihan militer di wilayah Lviv itu.

Seorang perwakilan kementerian pertahanan mengatakan mereka masih berusaha untuk memastikan apakah ada instruktur yang berada di fasilitas pelatihan pada saat pangkalan itu dibombardir.

Baca juga: Rusia Tuduh AS dan Ukraina Berkomplot Gunakan Kelelawar untuk Sebarkan Patogen

Reuters mengatakan seorang saksi melihat lebih dari selusin ambulans menuju ke arah pangkalan.

Sejak 2015, AS secara teratur mengirim instruktur ke lokasi pelatihan militer tersebut dan fasilitas tersebut juga menjadi lokasi latihan NATO internasional.

Fasilitas pelatihan militer terbesar di Ukraina barat dan terletak kurang dari 15 mil (25 km) dari perbatasan dengan Polandia.

Baca juga: Inggris Telah Terbitkan Lebih Dari 3.000 Visa untuk Warga Ukraina

"Para penjajah melancarkan serangan udara di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan," kata Anton Mironovich, juru bicara Akademi Angkatan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dikutip kantor berita Interfax Ukraina. (Guardian/AP/ SKY News)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved