Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelenksyy Minta Barat untuk Tutup Langit Ukraina atau Kirim Senjata

Ukraina secara resmi mengajukan gugatan terhadap Federasi Rusia ke Pengadilan Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Den Haag, Belanda

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Sky News
Volodymyr Zelenskyy 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta negara-negara di dunia untuk 'menutup langit di atas Ukraina atau menyediakan senjata' sehingga langkah ini tidak hanya membantu Ukraina, namun juga diri mereka sendiri.

Pernyataan tegas ini ia sampaikan dalam pidato videonya.

"Berapa banyak lagi kematian dan kerugian yang diperlukan untuk menutup langit di atas Ukraina? Bagaimana perbedaan warga sipil di Kharkiv atau Mykolaiv dengan yang ada di Hamburg atau Wina?

Kami sedang menunggu keputusan untuk menutup langit atau menyediakan pasukan yang kalian miliki, atau kalian dapat mengirimkan kepada kami pesawat tempur dan sistem pertahanan udara yang akan memberi kami kekuatan yang kami butuhkan. Ini adalah bantuan yang harus diberikan dunia, tidak hanya kepada Ukraina namun juga kepada diri mereka sendiri untuk membuktikan bahwa umat manusia lah yang akan menang," kata Zelenskyy.

Dikutip dari laman Ukrinform, Senin (7/3/2022), Zelenskyy kemudian mengingatkan bahwa pada saat malam hari, Rusia melancarkan serangan udara di daerah pemukiman di Mykolaiv, menembaki Kharkiv yang damai, dan menembaki kota lainnya di Ukraina.

Baca juga: Pengungsi dari Kyiv dan Kharkiv Dievakuasi ke Belarus dan Rusia, Ukraina Tolak Tawaran Rusia

Selain itu, ia juga menekankan bahwa Rusia menyandera penduduk Irpin, Bucha, Hostomel dan banyak kota lainnya, desa yang berhasil mereka rebut.

Namun menurutnya, ini hanya bersifat sementara hingga akhirnya Rusia mendapatkan hukuman.

"Dan mereka (Rusia) akan mendapatkannya, Angkatan Bersenjata kita tahu apa yang harus dilakukan. Musuh sudah lelah dan kehilangan semangat, mereka datang ke tanah kita untuk mencari sesuatu yang tidak pernah kita miliki, (mereka) pengecut dan menyetujui perbudakan," tegas Zelenskyy.

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang terhadap Ukraina dan melancarkan invasi besar-besaran.

Pasukan Rusia diklaim telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama di negara tetangganya itu.

Baca juga: Tentara Ukraina Serang Kapal Perang Rusia di Laut Hitam

Begitu pula rudalnya yang menghantam bangunan pemukiman.

Darurat militer pun akhirnya diberlakukan di Ukraina dan mobilisasi umum turut diumumkan.

Ukraina secara resmi mengajukan gugatan terhadap Federasi Rusia ke Pengadilan Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Den Haag, Belanda.

 Sementara itu, alasan Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina adalah karena Ukraina dinilai gagal mengimplementasikan perjanjian Minsk dan menyelesaikan konflik di Donbass secara damai.

Putin pun mengatakan bahwa negaranya tidak punya pilihan lain selain bertindak, setelah berminggu-minggu terjadi aksi penembakan terhadap Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang diklaim dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Dengan demikian, ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk melakukan 'demiliterisasi dan denazifikasi' negara tetangganya itu.

Rusia bahkan mengklaim telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirimkan persenjataan canggih mereka ke Ukraina.

Putin menilai bahwa hal itu akan membuat Ukraina berani dan mendorongnya untuk mencoba menyelesaikan konflik di Donbass dengan menggunakan militernya.

Sebelumnya, The Washington Post melaporkan bahwa AS telah mengirim perangkat keras militer senilai ratusan juta dolar AS ke Ukraina sejak Desember 2021, beberapa bulan sebelum keputusan Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved