Konflik Rusia Vs Ukraina
Dampak Invasi, Netflix Hentikan Layanannya di Rusia
"Mengingat keadaan di lapangan, kami telah memutuskan untuk menghentikan layanan kami di Rusia," kata Juru bicara Netflix.
Laporan Wartawan Tribunnews Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Netflix, perusahaan produksi dan layanan streaming berlangganan Amerika, telah menghentikan layanannya di Rusia karena perkembangan situasi konflik di Ukraina.
Seperti yang dikutip majalah Variety dari perwakilan perusahaan tersebut pada hari Minggu kemarin.
Dikutip dari laman TASS, Senin (7/3/2022), keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan situasi terkini terkait invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
"Mengingat keadaan di lapangan, kami telah memutuskan untuk menghentikan layanan kami di Rusia," kata Juru bicara Netflix.
Baca juga: Netflix Tidak akan Tayangkan Siaran Pemerintah Rusia
Sebelumnya, hal serupa juga telah dilakukan platform lainnya seperti Youtube yang menghentikan beberapa channel yang berasal dari Rusia, termasuk media yang didanai negara itu, Russia Today (RT).
Ini dilakukan agar channel-channel tersebut tidak dapat menghasilkan pendapatan melalui layanan videonya.
Langkah ini diambil menyusul penerapan langkah serupa yang telah dilakukan oleh pemilik Facebook Meta Platforms Inc.
"Mengingat keadaan luar biasa di Ukraina, kami menghentikan sejumlah kemampuan channel itu untuk memonetisasi di YouTube, termasuk beberapa channel Rusia yang berafiliasi dengan sanksi baru-baru ini," kata YouTube, yang dioperasikan oleh Google Alphabet Inc, dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, jejaring sosial China TikTok juga telah memblokir akun kantor berita Rusia RIA Novosti pada Jumat malam dan menghapus alamat video Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin yang memproklamirkan diri 'merdeka dari Ukraina' terkait upaya pengevakuasian warganya.
Insiden itu terjadi selama liputan media papan atas Rusia tersebut tentang peristiwa di DPR dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang memproklamirkan diri di Ukraina timur.
Termasuk evakuasi penduduk dua wilayah itu ke Rusia, saat pihak berwenang setempat melaporkan terjadinya penembakan berkelanjutan di Donbass yang dimulai pada Kamis pagi, dan diduga melanggar perjanjian gencatan senjata Minsk.
Sebuah video Pushilin yang meminta warga DPR untuk mengungsi ke Wilayah Rostov Rusia dan menekankan perlunya perempuan, anak-anak serta orang tua untuk dievakuasi karena meningkatnya ketegangan di Donbass, telah dihapus dari TikTok sekitar pukul 22.10 GMT.
Video tersebut telah dilihat oleh lebih dari 1,2 juta orang sebelum akhirnya dihapus.