Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris Klaim Rusia Targetkan Area Berpenduduk, Diduga untuk Runtuhkan Moral Ukraina

Konflik Rusia Ukraina kian memanas. Hingga kini belum ada tanda-tanda serangan akan berhenti.

Editor: Willem Jonata
AFP/ARIS MESSINIS
Petugas polisi mengeluarkan mayat seorang pejalan kaki yang tewas dalam serangan udara kemarin yang menghantam menara televisi utama Kyiv di Kyiv pada 2 Maret 2022. - Serangan udara Rusia yang nyata menghantam menara televisi utama Kyiv di jantung ibukota Ukraina pada 1 Maret 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Rusia Ukraina kian memanas. Hingga kini belum ada tanda-tanda serangan akan berhenti.

Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim Rusia menargetkan area berpenduduk di Ukraina.

Diduga upaya tersebut dilakukan tentara Rusia untuk mematahkan moral Ukraina.

"Skala dan kekuatan perlawanan Ukraina terus mengejutkan Rusia. Rusia telah merespons dengan menargetkan daerah berpenduduk di beberapa lokasi, termasuk Kharkiv, Chernihiv dan Mariupol," demikian informasi dari kementerian itu berdasarkan laporan intelijen yang diberitakan CNN.

"Ini mungkin merupakan upaya untuk mematahkan moral Ukraina," sambungnya.

Baca juga: Anak 11 Tahun Sendiri Lintasi Perbatasan Slovakia, Orangtuanya di Ukraina, Rawat Nenek yang Difabel

Rusia sebelumnya telah menggunakan taktik serupa di Chechnya pada 1999 dan Suriah pada 2016.

Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Mereka menggunakan amunisi berbasis udara dan darat, tambah kementerian itu.

“Jalur pasokan Rusia dilaporkan terus menjadi sasaran, memperlambat laju kemajuan pasukan darat mereka. Ada kemungkinan realistis bahwa Rusia sekarang berusaha menyembunyikan truk bahan bakar sebagai truk pendukung reguler untuk meminimalkan kerugian,” kementerian menyimpulkan.

AS klaim serangan Rusia kian brutal

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pasukan Rusia semakin brutal menyerang di Ukraina, termasuk penduduk sipil.

Komentar itu menyusul serangan Rusia terhadap pembangkit nuklir Ukraina - fasilitas terbesar di Eropa dengan jenis yang sama - telah memicu kebakaran sebuah bangunan di kompleks PLTN.

Baca juga: Kemhan Rusia Klaim Pesawat Pembom Su-34 Fighter Hancurkan Fasilitas Militer Nasionalis Ukraina

Berbicara kepada sejumlah wartawan, Jumat (4/3/2022) sebelum bertemu dengan rekan-rekannya dari Uni Eropa di Brussel, Blinken mengatakan, "Kita dihadapkan bersama dengan apa yang menjadi pilihan perang Presiden (Rusia Vladimir) Putin: tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan perang yang menghancurkan, konsekuensi yang mengerikan."

"Kita berkomitmen melakukan segala sesuatu untuk menghentikannya," tambahnya.

Namun dia mengesampingkan penerapan zona larangan terbang di atas Ukraina, sekaligus menjelaskan tindakan seperti itu dapat menyebabkan konflik yang lebih luas.

Anggota unit pertahanan sipil Ukraina melewati senapan serbu baru ke sisi berlawanan dari jembatan yang diledakkan di front utara Kyiv pada 1 Maret 2022. - Foto satelit menunjukkan pada 1 Maret 2022, konvoi Rusia membentang puluhan kilometer dan maju perlahan menuju ibukota Ukraina : menurut staf umum Ukraina, Moskow mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kiev dan kota-kota besar lainnya sementara tindakan pembalasan internasional terhadap Rusia terus menumpuk.
 (Photo by ARIS MESSINIS / AFP)
Anggota unit pertahanan sipil Ukraina melewati senapan serbu baru ke sisi berlawanan dari jembatan yang diledakkan di front utara Kyiv pada 1 Maret 2022. - Foto satelit menunjukkan pada 1 Maret 2022, konvoi Rusia membentang puluhan kilometer dan maju perlahan menuju ibukota Ukraina : menurut staf umum Ukraina, Moskow mengumpulkan pasukannya untuk menyerang Kiev dan kota-kota besar lainnya sementara tindakan pembalasan internasional terhadap Rusia terus menumpuk. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

“Kami mempunyai tanggung jawab untuk memastikan perang tidak meluas ke luar Ukraina. Zona larangan terbang dapat menyebabkan perang sepenuhnya di Eropa,” ujar Blinken.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved