Konflik Rusia Vs Ukraina
PBB Catat Lebih dari 1,2 Juta Pengungsi Tinggalkan Ukraina sejak Awal Invasi
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mencatat, lebih dari 1,2 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah memaksa jutaan warga melarikan diri dari negaranya.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mencatat hingga Kamis (3/3/2022), lebih dari 1,2 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari, lalu.
Dari 1.209.976 pengungsi yang melarikan diri, lebih dari setengahnya menyeberang ke Polandia, sebagaimana diberitakan oleh CNN.
Pengungsi lainnya pergi ke negara tetangga termasuk Hongaria, Slovakia, Moldova, dan Rumania.
Menurut UNHCR, terdapat lebih dari satu juta pengungsi di minggu pertama, dan lebih banyak orang yang berpindah, baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain itu, masih banyak keluarga yang terlantar.
Baca juga: Duta Besar Rusia: Kami tidak Ingin Orang Ukraina Melihat Rusia Sebagai Musuh, Ini tidak Normal
Baca juga: 8 Nama Elite Rusia yang Dikenai Sanksi, Ada Juru Bicara hingga Sekutu Dekat Putin
Uni Eropa Beri Perlindungan Pengungsi Ukraina
Uni Eropa menyetujui tawaran perlindungan bagi pengungsi yang menyelamatkan diri dari perang di Ukraina. Sejauh ini jumlah pengungsi mencapai satu juta orang.
Dilansir dari situs Economic Times, Jumat (4/3/2022), langkah-langkah perlindungan untuk pengungsi Ukraina dari Uni Eropa datang secara paralel setelah sanksi keras terhadap Rusia yang diberlakukan secara berturut-turut.
Para menteri dalam negeri Uni Eropa sepakat dalam pertemuan di Brussel untuk mengaktifkan mekanisme perlindungan sementara yang dibuat dua dekade lalu.

Komisioner urusan dalam negeri Eropa, Ylva Johansson yang menghadiri pertemuan, membuat tweet yang mengatakan bahwa itu merupakan keputusan bersejarah.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan Uni Eropa akan memberikan perlindungan sementara kepada semua orang yang melarikan diri dari perang di Ukraina.
Baca juga: Hari Kesembilan Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Kuasai PLTN Zaporozhzhia, Facebook Diblokir
Baca juga: Negara G7 Termasuk Jepang Kembali Mengutuk Rusia atas Pengeboman Fasilitas Nuklir Ukraina
Sebagian besar dari mereka yang keluar dari Ukraina merupakan perempuan dan anak-anak, sementara laki-laki diharuskan tetap tinggal di Ukraina.
Selain itu, banyak pelajar India dan warga negara lain yang terjebak ketika Rusia menyerbu.
Berdasarkan teks yang diajukan oleh Komisi Eropa, pengungsi dari Ukraina dan anggota keluarga mereka akan menerima izin tinggal dan hak untuk mengakses pekerjaan serta pendidikan selama satu tahun pertama, yang dapat diperpanjang setiap enam bulan dengan total dua tahun.
Saat ini, warga Ukraina dengan paspor yang memuat data biometrik hanya memiliki hak untuk mengunjungi wilayah Schengen Uni Eropa hingga tiga bulan, tanpa hak untuk bekerja.
(Tribunnews.com/Yurika/Mikael Dafit Adi Prasetyo)