Selasa, 30 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Warga Jerman Sambut Ribuan Pengungsi dari Ukraina, Sediakan Makanan hingga Tempat Tinggal

Ratusan warga Jerman menyambut ribuan pengungsi dari Ukraina dan menyediakan makanan hingga tempat tinggal untuk mereka.

Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP/ATTILA KISBENEDEK
Pengungsi Ukraina terlihat di pusat pengungsian sementara di sebuah sekolah dasar lokal di Tiszabecs, Hongaria timur pada 28 Februari 2022. - Dengan semangkuk gulai, tawaran penginapan gratis dan tumpangan ke Budapest, atau hanya pelukan dan kata-kata baik, warga Hongaria memiliki bergegas ke perbatasan Ukraina untuk membantu para pengungsi yang melarikan diri dari invasi Rusia. (Photo by Attila KISBENEDEK / AFP) 

Mereka menyediakan rumahnya untuk ditinggali oleh pengungsi dari Ukraina.

Saat ini, mereka bersama kedua anak perempuannya tinggal bersama empat warga Ukraina.

Keempat warga tersebut bernama Anastasiia bersama dengan anak laki-lakinya, Artemii serta mertua bernama Victoria dan Vladimir.

Namun, suami Anastasiia yang bernama Dimitrii dikabarkan tidak dapat meninggalkan Ukraina karena harus ikut berperang melawan Rusia.

Hal ini membuat Anastasiia tidak dapat menjelaskan kondisi ayahnya ke anak laki-lakinya.

“Ia (Artmeii) terus bertanya setiap saat tentang ayahnya. Di mana ayahnya dan kapan dia bisa melihatnya? Tidak tahu. Aku harap secepatnya,” ujar Anastasiia sambil mengusap air matanya yang menetes.

“Dan ayahku, aku harap dapat melihat secepatnya juga,” imbuhnya.

Sebagai informasi, ayah Anastasiia sedang berusaha untuk melewati perbatasan Ukraina dan pergi ke Jerman secepatnya.

Baca juga: UPDATE Rusia dan Ukraina Sepakati soal Bantuan ke Warga Sipil hingga Zelenskyy Ingin Bertemu Putin

Namun meski dapat pergi meninggalkan Ukraina, keluarga Anastasiia tidak dapat keluar dari perang.

Temannya di Kharkiv sering mengirimkan pesan dalam bentuk video yang menunjukan kerusakan akibat bom milik Rusia dan diarahkan ke rumahnya.

Sementara, cara yang dilakukan Matina dan suaminya, Timmo untuk menampung keluarga Anastasiia adalah dengan memindahkan kamar tidurnya ke kamar anaknya.

Sementara kedua anak perempuan kembarnya, Juna dan Joli harus berbagi kamar tidur.

“Ketika kita mulai membaca berita, kita meyatakan saat ini juga untuk mengajak seseorang ke rumah kita dan memberikan kedamaian,”

“Karena bisa jadi hal semacam ini bisa menimpa kita, itulah yang kita rasakan,” kata Timmo.

Hal serupa juga dilakukan oleh seorang warga pengungsi Suriah yang tinggal di Berlin bernama Tarek Alaows.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan