Konflik Rusia Vs Ukraina
4 Fakta Serangan Rusia di PLTN Zaporizhzhia, Potensi Bahaya Radiasi hingga Kecaman Pemimpin Dunia
4 fakta soal pasukan Rusia berhasil merebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, Zaporizhzhia.
Pada Jumat ini, pasukan Rusia menyerang pabrik tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan menyebut serangan itu sebagai 'teror nuklir' dan mengatakan dapat membahayakan benua Eropa.
Kemudian, video dari dalam pabrik menunjukkan penembakan dan asap membumbung tinggi di dekat sebuah bangunan di kompleks pabrik.
Rekaman malam hari menunjukkan satu bangunan terbakar, dan serentetan peluru masuk.
Sebelumnya, bola lilin besar menerangi langit, meledak di samping tempat parkir dan membuat asap mengepul ke seluruh kompleks.
Baca juga: Rusia Serang PLTN Zaporizhzhia, Kemlu Ukraina: Dampaknya Bisa 10 Kali Lebih Besar dari Chernobyl
Layanan darurat Ukraina mengatakan dalam pernyataan di Facebook, api di gedung pelatihan PLTN Zaporizhzhia di Energodar padam pada 06.20 waktu setempat.
"Tidak ada korban," tambahnya.
Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan kebakaran di lokasi itu tidak memengaruhi peralatan "penting" dan personel mengambil tindakan mitigasi.
Mereka juga mengatakan "tidak ada laporan perubahan tingkat radiasi di pabrik".
Kemudian pada hari Jumat, pihak berwenang setempat mengatakan pasukan militer Rusia telah merebut pembangkit listrik tersebut.
Sementara personel operasional memantau kondisi unit listrik.
3. Ancaman Bahaya Radiasi
Reaktor di pabrik Zaporizhzhia beroperasi dengan bahan bakar yang diperkaya dengan isotop fisil uranium-235.
Isotop itu bekerja dengan uap pemanas inti, tetapi tidak seperti reaktor lain, uap yang terkontaminasi nuklir tidak digunakan untuk menghasilkan energi.
Sebaliknya, itu digunakan untuk menyalakan sirkuit uap lain yang tidak terkontaminasi untuk kemudian memutar turbin.