Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Invasi Rusia: Biden Melarang Penerbangan Rusia hingga Kota Penting Ukraina Dibombardir
Hampir sepekan Rusia menginvasi dan membombardir kota-kota di Ukraina, berikut perkembangan terbaru dari konflik ini.
TRIBUNNEWS.COM - Hampir sepekan Rusia menginvasi dan membombardir kota-kota di Ukraina, berikut perkembangan terbaru dari konflik ini.
Sejak beberapa hari yang lalu, pasukan Rusia telah sampai di pinggiran Ibu Kota Ukraina, Kyiv dan menduduki wilayah tersebut.
Lalu pada Selasa (1/3/2022), militer utusan Presiden Vladimir Putin itu terus meningkatkan serangan ke Kyiv.
Berikut perkembangan terakhir dari invasi Rusia ke Ukraina menurut laporan CNN:
1. Biden Melarang Penerbangan Rusia

Presiden AS, Joe Biden mengatakan akan menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia dan meluncurkan penyelidikan terhadap oligarki Rusia, dalam pidatonya pada Selasa (1/3/2022) malam waktu setempat.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa AS tidak akan mengerahkan pasukannya ke Ukraina.
2. Kyiv Dibombardir
Ibu Kota Ukraina ini diserang rudal pada Selasa (1/3/2022) waktu setempat.
Lokasi peringatan Holocaust dan klinik bersalin turut jadi sasaran, setelah sebelumnya militer Rusia memperingatkan warga sipil untuk melarikan diri.
Roket itu menghancurkan perangkat penyiaran, menyebabkan kekhawatiran bahwa Rusia akan melumpuhkan komunikasi di Kyiv.
3. Kota-kota Penting Diserang

Selain Kyiv, pasukan Rusia juga menyerang kota-kota penting lainnya di Ukraina.
Mereka meningkatkan pengeboman di Kharkiv, kota terbesar kedua, dan menerobos kota pelabuhan yang ada di selatan.
Dilaporkan The Guardian, video viral menunjukkan bangunan yang hancur, pohon tumbang, serta kabel listrik rusak, setelah serangan yang menewaskan sedikitnya 11 orang di Kharkiv pada Senin lalu.
Militer Rusia tampaknya juga berhasil merebut Kherson tengah, sebuah kota penting yang strategis di utara semenanjung Krimea.
Krimea telah dikuasai oleh Rusia sejak aneksasi pada tahun 2014.
4. PBB Laporkan Korban Tewas
PBB melaporkan sedikitnya 136 orang, termasuk 13 anak-anak, tewas di Ukraina sejak invasi dimulai.
Diperkirakan jumlahnya jauh lebih tinggi.
Sebelumnya pada Minggu (27/2/2022) lalu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan angka kematian yang lebih tinggi yakni 352 warga sipil tewas dan 1.684 terluka.
Lebih dari setengah juta pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina selama invasi Rusia, menurut PBB.
5. Putin Menandatangani Dekrit

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit untuk melarang orang Rusia meninggalkan negara itu dengan lebih dari $10.000 dalam mata uang asing, lapor media pemerintah Rusia, TASS.
"Ekspor uang tunai mata uang asing dan instrumen mata uang asing lebih dari $10.000 yang dihitung berdasarkan nilai tukar resmi yang ditetapkan oleh Bank Sentral Rusia pada hari ekspor akan dilarang mulai 2 Maret," bunyi artikel tersebut.
Langkah ini merupakan upaya untuk "memastikan stabilitas keuangan Rusia", menurut pernyataan dari kantor pers Kremlin.
Kebijakan ini datang sebagai tanggapan atas sanksi yang melumpuhkan dari Barat kepada Rusia atas invasi ke Ukraina.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)