Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

520 Ribu Lebih Pengungsi Meninggalkan Ukraina Sejak Rusia Kobarkan Perang

Eksodus massal pengungsi dari Ukraina ke tepi timur Uni Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti pada Senin (28/2/2022).

Al Jazeera
Ukraina memiliki perkiraan populasi 44 juta – terbesar ketujuh di Eropa. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BEREGSURANY- Eksodus massal pengungsi dari Ukraina ke tepi timur Uni Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti pada Senin (28/2/2022).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 520.000 orang telah mengungsi dari negara yang sedang dinvasi Rusia.

Antrean panjang mobil dan bus di pos pemeriksaan di perbatasan Polandia, Hongaria, Slovakia, Rumania dan anggota non-Uni Eropa Moldova.

Yang lain melintasi perbatasan dengan berjalan kaki, menyeret barang-barang mereka.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 Km Lebih, Ada Tank hingga Artileri

Ratusan pengungsi berkumpul di pusat penerimaan sementara di desa perbatasan Hongaria Beregsurany menunggu transportasi ke pusat transit, di mana mereka akan dibawa lebih jauh ke Hongaria dan sekitarnya.

Maria Pavlushko, 24, seorang manajer proyek teknologi informasi dari Zhytomyr, 100 kilometer (60 mil) barat ibukota Ukraina, Kyiv, mengatakan dia sedang berlibur di pegunungan Carpathian ketika dia mendapat kabar dari rumah bahwa invasi Rusia telah dimulai.

"Nenek saya menelepon saya mengatakan ada perang di kota," katanya.

Pavlushko berencana untuk melakukan perjalanan dari Hongaria ke Polandia, tempat ibunya tinggal.

Tetapi neneknya masih berada di Zhytomyr, katanya, dan ayahnya tinggal untuk bergabung dalam perang melawan pasukan Rusia yang menyerang dan dikirim oleh Vladimir Putin.

"Saya bangga dengannya," katanya.

"Banyak teman saya, banyak anak laki-laki berjuang untuk melawan (tentara Rusia)."

Banyak pengungsi di Beregsurany, seperti di daerah perbatasan lain di Eropa Timur, berasal dari India, Nigeria dan negara-negara Afrika lainnya, dan bekerja atau belajar di Ukraina ketika perang pecah.

Masroor Ahmed, seorang mahasiswa kedokteran India berusia 22 tahun yang belajar di Ternopil di Ukraina barat, datang bersama 18 siswa India lainnya ke perbatasan Hongaria.

Dia mengatakan mereka berharap untuk mencapai ibukota Budapest, di mana pemerintah India telah mengatur penerbangan evakuasi untuk warganya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved