Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Perang di Ukraina: Pesawat Terbesar Ukraina Hancur hingga Sanksi Tambahan Uni Eropa
Berikut update perang di Ukraina di mana pesawat terbesar milik Ukraina telah hancur hingga sanksi tambahan Uni Eropa untuk Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update mengenai perang yang terjadi di Ukraina.
Terbaru, pesawat terbang milik Ukraina yaitu Antonov AN-225 telah hancur saat invasi Rusia ke Ukraina dikutip dari CNN.
Pesawat yang memiliki nama Mriya dalam bahasa Ukraina dan berarti mimpi tersebut terparkir di landasan udara dekat ibu kota Ukraina, Kiev ketika diserang oleh pasukan Rusia.
Pemerintah Ukraina pun mengungkapkan akan memperbaiki pesawat tersebut.
Baca juga: UPDATE Ukraina dan Rusia Siap Bertemu untuk Dialog Damai, Lokasinya Dekat Fasilitas Nuklir Chernobyl
Baca juga: Mengenal Chechnya, Negara Federasi Rusia yang Mendukung Langkah Vladimir Putin untuk Serang Ukraina
Hal ini diungkapkan oleh sebuah cuitan dari Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba di akun Twitter pribadinya, @DmytroKuleba.
“Rusia mungkin telah berhasil menghancurkan ‘Mriya’ milik kita. Namun mereka tidak akan bisa menghancurkan mimpi kita untuk menjadi lebih kuat, bebas, dan negara demokratis di Eropa. Kita akan menang!” tulis Dmytro.
Mengenai kondisi kerusakan yang dialami, perusahaan produsen Antonov belum berani untuk mengkonfirmasi sebelum dicek kondisinya oleh ahli.

Kemudian perusahaan negara bidang pertahanan yang juga menaungi Antonov, Ukrobornprom mengungkapkan pada Minggu (27/2/2022) bahwa total biaya perbaikan yang dibutuhkan mencapai 3 miliar dolar AS.
“Perbaikan diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 3 miliar dolar AS dan membutuhkan waktu lebih dari lima tahun.”
“Tugas kita untuk menjamin pembiayaan ditanggung oleh Federasi Rusia yang mana menyebabkan kerusakaan yang disengaja terhadap penerbangan Ukraina dan sektor penerbangan kargo,” ujar perwakilan dari Ukroboronprom.
Lalu, pada saat kerusakan terjadi, Ukroboronprom mengungkapkan kondisi sebelumnya di mana pesawat Antonov AN-225 ini sudah dalam keadaan rusak dan diparkir sejak Kamis (24/2/2022).
“Berdasarkan informasi dari Direktur Antonov Airlines, salah satu dari mesin Antonov AN-225 dicopot untuk diperbaiki dan pesawat itu tidak dapat diterbangkan pada hari itu meskipun terdapat perintah yang penting,” tambahnya.
Di lain sisi, pasukan Rusia mengklaim telah menduduki lapangan udara Hostomel yang mana merupakan lokasi dari pesawat AN-225 diparkirkan.
Baca juga: Perdana Menteri India Ke Ukraina, Utus 4 Menterinya Pimpin Evakuasi Pelajarnya dari Negara itu
Gambar yang diambil dari satelit milik Maxar Technologies memperlihatkan kerusakan parah di hangar yang menjadi tempati diparkirkannya pesawat An-225
Sementara, NASA Fire Information for Resource Management System mendeteksi adanya beberapa tembakan di bandara tersebut termasuk di lapangan udara Hostomel.
Tembakan di lapangan udara tersebut terdeteksi pada Minggu kemarin pukul 11.13 pagi waktu Ukraina.
Sebagai informasi, pesawat AN-225 ini terkadang didaftarkan untuk membantu dalam pengiriman bantuan lewat udara di negara lain.
Contohnya ketika terjadinya gempa di Haiti, Kuba pada tahun 2010 di mana pesawat ini mengirim bantuan ke negara tetangga yang terdampak, Republik Dominika.
Lalu pada awal terjadinya pandemi Covid-19, pesawat ini digunakan untuk pengiriman suplai medis untuk daerah terdampak.
Sanksi Tambahan Uni Eropa

Dikutip dari CBS, Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan, terdapat 27 negara anggota yang akan menutup lintasan udaranya untuk maskapai dari Rusia.
“Kita akan menutup seluruh ruang udara di Uni Eropa untuk Rusia. Kita akan mengusulkan larangan untuk masuknya pesawat asal Rusia. Pesawat tersebut tidak akan lagi dapat mendarat, lepas landas, atau terbang di wilayah udara Uni Eropa,” ujar Ursula.
Selain itu, menurut Ursula, Uni Eropa juga akan melarang media Kremlin seperti Russia Today dan Sputnik serta anak perusahaannya.
Menurutnya, media Rusia telah menyebarkan berita bohong untuk membenarkan perang yang diperintahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca juga: Sosok Miss Ukraina Anastasiia Lenna yang Ikut Perang Melawan Rusia, Kuasai Lima Bahasa
Selain itu, Ursula juga menambahkan di mana Uni Eropa akan menargetkan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko terkait dukungan kepada Rusia dalam bentuk kampanye militer.
“Kita akan ‘menyerang’ rezim Lukashenko dengan paket sanksi baru,” tambahnya.
Pengumuman ini dilakukan setelah Jerman pada Minggu kemarin, menganggarkan sekitar 100 miliar euro atau 113 miliar dolar AS untuk pembiayaan pasukan khusus akibat adanya invasi oleh Rusia.
Selain itu, pengumuman tersebut berselang satu jam sebelum Putin memerintahkan terkait senjata nuklir yang dimilikinya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina