Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Soal Konflik Rusia dan Ukraina, Pemerintah Indonesia Desak DK PBB Bertindak Cegah Situasi Memburuk

Pemerintah Indonesia merilis penyataan soal konflik Rusia-Ukraina, termasuk mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak cegah memburuknya situasi.

Editor: Inza Maliana
AFP/SERGEI MIKHAILICHENKO
Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Saint Petersburg tengah pada 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis (24/2/2022). Dalam artikel mengulas tentang pernyataan sikap Pemerintah Indonesia terhadap konflik Rusia-Ukraina. 

"Kondisi ini semakin membuat tren harga minyak yang sudah meningkat akan semakin meningkat," jelas Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (25/2/2022).

Ia menjelaskan, kenaikan harga minyak menjadi perhatian pemerintah.

Terlebih, sebagian minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia masih dilakukan secara impor.

"Kami terus monitor dan perlu menjadi perhatian semua pihak," jelas Agung.

Baca juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Rilis Peringatan Rusia Akan Merebut Kiev Sebelum Fajar

- Meningkatnya Beban APBN

Sektor pertama yang akan terimbas dari perang Rusia dan Ukraina adalah bidang perekonomian.

"Kalau dari sisi ekonomi, dampak yang akan dirasakan Indonesia adalah meningkatnya beban APBN terkait subsidi BBM, karena harga minyak dunia meningkat tajam. Indonesia yang merupakan importir minyak bumi tentu akan terdampak," kata Ferdi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Kenaikan harga minyak juga tentu akan menimbulkan efek domino pada produk-produk yang lain.

"Namun selain itu, kesempatan ekonomi mungkin juga akan muncul, walaupun saya pikir tidak signifikan,”

“Misalnya terkait harga emas yang juga ikut naik belakangan, Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor emas tentu akan diuntungkan," jelas Ferdi.

- Memicu Kenaikan Harga Berbagai Komoditas hingga Nilai Tukar Dolar AS

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan mengatakan pasar langsung menunjukkan reaksi negatif.

Hal tersebut, terjadi saat kondisi Rusia-Ukraina memanas setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan operasi militer di Ukraina.

Selain indeks pasar keuangan di berbagai negara terkoreksi, harga minyak dan emas mengalami kenaikan.

Dikarenakan, Rusia merupakan salah satu pengekspor energi, produk pertanian, dan logam terbesar di dunia.  

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved