Konflik Rusia Vs Ukraina
Cerita Pilu Legislator Ukraina soal Invasi Rusia ke Ukraina: Saya Terbangun karena Dengar Ledakan
Invasi Rusia ke Ukraina menyisakan cerita pilu dari salah satu legislator Ukraina, Halyna Yanchenko.
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina menyisakan cerita pilu bagi masyarakat Ukraina.
Salah satunya adalah Ketua DPR Ukraina, Halyna Yanchenko.
Halyna memberikan testimoninya terkait situasi yang dirinya alami pascainvasi Rusia ke Ukraina kemari, Kamis (25/2/2022) pada acara CBS News.
Ketika ditanya mengenai situasi penduduk di Ukraina, dirinya mengatakan masyarakat begitu ketakutan tetapi juga siap untuk mempertahankan negaranya.
“Masyarakat sangat ketakutan tetapi di sisi lain, mereka siap untuk mempertahankan wilayahnya karena mereka (Rusia) berada di tanah kita,” kata Halyna.
Baca juga: Apa Itu Chernobyl? Area Fasilitas Pembangkit Nuklir di Ukraina yang Kini Dikuasai Rusia
Baca juga: Pernyataan Sikap Indonesia terhadap Serangan Militer Rusia di Ukraina
Namun, terkait situasi yang terjadi di Ukraina, Halyna mengaku bahwa masyarakat dalam kesulitan.
Ia mencontohkan, dirinya harus terbangun karena mendengar suara ledakan.
“Hari ini, saya bangun pukul 5 pagi karena ledakan. Aku mendengar ledakan dan peristiwa itu terjadi akibat bom di Kiev.”
“Lalu sebenarnya, malam ini, ledakan bom di ibu kota Ukraina yaitu Kiev akan terjadi dan kita (pemerintah dan DPR Ukraina) merekomendasikan amsyarakat unutk pergi ke bawah tanah, ke kereta bawah tanah,” ujarnya.
Halyna juga menceritakan soal pasukan Rusia yang telah melakukan pengeboman di Kiev.
“Hari ini, Putin dan pasukan Rusianya, di sini kita tidak berbicara tentang kelompok separatis, tetapi pasukan Rusia dengan bendera Rusia di seragam mereka.”
“Mereka telah mengebom seluruh kota di Ukraina, tidak hanya di bagian timur saja, tetapi juga barat seperti Kiev, Odesa, dan beberapa kota besar lainnya,” cerita Halyna.
Ia juga menceritakan soal banyaknya korban jiwa termasuk anak-anak akibat pengeboman tersebut.
Menurutnya apa yang terjadi ini dikarenakan negara-negara di dunia tidak serius terkait rencana Putin terhadap Ukraina.
“Begitu banyak korban berjatuhan termasuk anak-anak. Hal ini disebabkan oleh ketidakseriusan dunia terkait Putin,” tuturnya.