Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS dan Sekutunya Jatuhkan Sanksi pada Rusia setelah Putin Kerahkan Pasukan ke Timur Ukraina

Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi pemblokiran penuh terhadap Rusia yang baru saja mengerahkan pasukannya ke bagian timur Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Brendan SMIALOWSKI / AFP
Presiden AS Joe Biden berbicara selama pertemuan virtual tentang mengamankan rantai pasokan mineral penting di Auditorium Pengadilan Selatan dekat Gedung Putih di Washington, DC, pada 22 Februari 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden mengumumkan sanksi pemblokiran penuh terhadap Rusia yang baru saja mengerahkan pasukannya ke bagian timur Ukraina.

Biden mengumumkan saat konferensi pers, Selasa (22/2/2022) malam waktu setempat bahwa sanksi tahap pertama akan berlaku paling cepat Rabu.

"Kami menerapkan sanksi pemblokiran penuh pada dua lembaga keuangan besar Rusia, VEB [sebuah perusahaan pembangunan negara Rusia] dan bank militer mereka [Promsvyazbank]," ujar Biden seperti dilansir Independent.

"Sanksi komprehensif terhadap utang negara Rusia berarti bahwa kami telah memutuskan pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat," tambahnya.

Biden mengatakan ini berarti Rusia tidak dapat lagi mengumpulkan uang dari Barat dan tidak dapat memperdagangkan utang barunya di pasar AS atau pasar Eropa.

Baca juga: Mengenal Donetsk dan Luhansk, Wilayah yang Memisahkan Diri dari Ukraina, Diakui Merdeka oleh Rusia

Baca juga: Begini Reaksi China Soal Pengakuan Rusia Terkait Kedaulatan Republik Donbass

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Novohnativka, wilayah Donetsk, pada 20 Februari 2022.
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Novohnativka, wilayah Donetsk, pada 20 Februari 2022. (AFP)

Sanksi juga akan dikenakan pada elit Rusia dan anggota keluarga mereka mulai Rabu.

"AS akan terus meningkatkan sanksi jika Rusia terus meningkatkan," Biden memperingatkan.

Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan invasi Rusia ke Ukraina "sudah berlangsung," setelah Kremlin memerintahkan pasukan ke dua wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina.

Pertemuan Biden-Putin Tak akan Terlaksana dalam Waktu Dekat

Kemungkinan pertemuan antara Joe Biden dan Vladimir Putin saat ini bukan pilihan, kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.

"Pada titik ini tentu saja tidak ada dalam rencana," ungkap Psaki.

Ia menambahkan bahwa de-eskalasi konflik dengan Ukraina diperlukan terlebih dahulu agar pertemuan puncak semacam itu dapat berlangsung.

Baca juga: Jerman Setop Persetujuan Pipa Gas Nord Stream 2, Buntut Rusia Kerahkan Pasukan ke Ukraina

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved