Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Kirim Tentara 'Perdamaian' ke Wilayah Ukraina yang Pro-Rusia

Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke wilayah separatis Ukraina yang didukung Rusia, tak lama setelah ia mengakui kemerdekaan 2 wilayah itu.

Penulis: Tiara Shelavie
Anatolii STEPANOV / AFP
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di sepanjang jalur pada posisi mereka di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, dekat desa Novognativka, wilayah Donetsk pada 21 Februari 2022. Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke wilayah separatis Ukraina yang didukung Rusia, tak lama setelah ia mengakui kemerdekaan 2 wilayah itu. 

"Kami tidak takut pada apapun atau siapapun," katanya kemudian dalam pidato tersebut, merujuk pada kehadiran Rusia di Donbas sejak 2014.

"Kami tidak berutang apa pun kepada siapapun, dan kami tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun," kata Zelenskyy.

"Dan kami yakin akan hal itu, karena sekarang bukan Februari 2014, tetapi Februari 2022 — negara lain, tentara lain, satu tujuan — perdamaian, perdamaian di Ukraina. Kemuliaan bagi Ukraina!”

Respons AS dan Sekutu Eropa

Sebelumnya, Zelenskyy mengumumkan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan panggilan itu berlangsung sekitar 35 menit.

Gedung Putih mengatakan Biden sangat mengutuk keputusan Putin yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

"Presiden Biden menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat akan merespons dengan cepat dan tegas, sejalan dengan Sekutu dan mitranya, untuk melanjutkan agresi Rusia terhadap Ukraina," lanjut Gedung Putih.

Biden menindaklanjuti seruannya dengan menandatangani perintah eksekutif yang melarang investasi dan perdagangan AS di wilayah Ukraina yang memisahkan diri.

Perintah tersebut memungkinkan pemerintah untuk memberikan sanksi kepada siapapun yang beroperasi di area tersebut.

"Kami telah mengantisipasi langkah seperti ini dari Rusia dan siap untuk segera meresponsnya," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

UE juga mengutuk pengakuan Putin atas dua wilayah di Ukraina timur itu.

"Langkah ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional serta perjanjian Minsk," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dalam pernyataan bersama.

"Serikat akan bereaksi dengan sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam tindakan ilegal ini."

Biden juga mengadakan panggilan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved