Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Omicron Merebak, Hong Kong Minta 10.000 Kamar Hotel Disiapkan untuk Karantina Covid-19

Pemerintah Hong Kong mengimbau agar hotel di kota itu menyisihkan sekitar 10.000 kamar untuk karantina virus Corona, ketika gelombang Omicron merebak.

Editor: Inza Maliana
Fox news
Ilustrasi karantina. Pemerintah Hong Kong mengimbau agar manajemen hotel di kota itu menyisihkan sekitar 10.000 kamar untuk karantina virus Corona, ketika gelombang Omicron merebak. 

"Saya tidak melihat bagaimana kita dapat menghentikan penularan saat ini, dengan infeksi berlipat ganda kira-kira setiap tiga hari," kata Ben Cowling, pakar penyakit menular di Universitas Hong Kong.

"Tetapi epidemi ini akan kehabisan tenaga dan mencapai puncaknya dalam waktu satu bulan."

Bantuan China

China sudah memberikan bantuan dalam upaya untuk memperkuat langkah-langkah pengujian, perawatan, dan isolasi di tempat di mana hanya sekitar sepertiga orang lanjut usia yang divaksinasi penuh terhadap virus tersebut.

Sekitar 83 persen dari 7,5 juta penduduk wilayah itu telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin, menurut pemerintah.

Diwartakan South China Morning Post, Xi Jinping mengimbau para pejabat bergerak maju dengan rencana membangun tiga rumah sakit darurat.

Pemerintah juga mempertimbangkan pengujian massal di wilayah berpenduduk 7,5 juta itu setidaknya tiga kali.

"Pandemi yang berkepanjangan terus merusak lingkungan bisnis dan menguji kesabaran orang-orang, yang keduanya tidak kondusif bagi kesejahteraan kota," tulis Post dalam tajuk rencana pada Kamis (17/2/2022).

Dilansir Guardian, beberapa hari terakhir Hong Kong melihat rekor tertinggi harian lebih dari 2.000 kasus.

Tetapi para ahli telah memperingatkan wabah itu bisa mencapai sekitar 30.000 per hari.

Rumah sakit, fasilitas pengujian, dan pusat isolasi sudah kebanjiran.

Media lokal menerbitkan foto tenda tumpahan yang didirikan di tempat parkir rumah sakit.

Ribuan orang yang terinfeksi Covid-19 berada dalam daftar tunggu untuk ruang isolasi, dengan 5.400 kasus positif awal dilaporkan pada Selasa pagi.

Hong Kong menunjukkan tanggapan paling efektif di dunia selama pandemi.

Kota ini berada di bawah pembatasan sosial ketat yang tidak terlihat sejak pertengahan 2020, dengan penambahan atau perubahan hampir setiap hari.

Tingkat vaksinasi tetap relatif rendah, terutama di antara demografi lansia.

Sekitar 55 persen orang berusia 70-79 telah menerima dua dosis, dan untuk mereka yang berusia 80 tahun ke atas, angkanya hanya 22,6 persen.

Kurang dari 15 persen dari populasi orang dewasa telah menerima booster.

Berita lain terkait dengan Karantina Covid-19

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved