Selasa, 7 Oktober 2025

6 Fakta Ukraina Vs Rusia Diambang Perang, Pengerahan Pasukan & Pesawat Pembom hingga Sikap Indonesia

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa dua pembom Tu-22M3 berlatih dengan angkatan udara Belarusia.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/JOHN MACDOUGALL
Demonstran menampilkan spanduk berwarna bendera Ukraina bertuliskan "Hentikan [Presiden Rusia] Putin, Hentikan perang" selama protes di Gerbang Brandenburg Berlin pada 30 Januari 2022. - Para pengunjuk rasa mengkritik pengerahan pasukan Putin di dekat perbatasan Ukraina dan menyerukan Jerman untuk lebih berperan aktif dalam membela kepentingan Ukraina. (Photo by John MACDOUGALL / AFP) 

Meski bertanding, mereka hanya bisa menggunakan bendera Komite Olimpiade Rusia, dan tak bisa menggunakan bendera nasional dan juga lagu kebangsaan.

Namun, kejadian menarik terjadi ketika atlet Ukraina tengah diperkenalkan.

Dikutip dari Mirror, Putin saat itu terlihat menutup mata seperti orang yang sedang tidur dengan dengan tangan terlipat selama beberapa detik.

Sikap Putin tersebut kemudian tertangkap kamera TV yang sedang meliput acara pembukaan.

5.  Macron ke Rusia

Presiden Prancis Emmanuel Macron terbang ke Moskow pada Senin (7/2/2022), dalam langkah diplomatik yang berisiko tinggi. Ia berusaha mendapatkan komitmen dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meredakan ketegangan Rusia dengan Ukraina.

Sebelumnya Macron telah melakukan serangkaian komunikasi telepon dengan Putin dan pemimpin Ukraina, selama seminggu terakhir ini.

Kemudian dia akan menindaklanjuti komunikasi ini dengan kunjungan ke Kiev pada Selasa (8/2/2022).

Macron mempertaruhkan banyak modal politik dalam misi ini, karena harus siap menanggung malu jika kelak kembali dengan tangan kosong.

“Kami sedang menuju sarang Putin, yang dalam banyak hal ini adalah adu keberuntungan,” kata salah satu sumber yang dekat dengan Macron.

 6. Indonesia Prihatin

Pemerintah Indonesia sangat prihatin dengan situasi terkini di perbatasan antara Ukraina dan Rusia.

Pernyataan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) lewat tweet di akun resmi Kemlu RI yang diunggah pada Senin (7/2/2022).

Dalam pernyataan itu, Indonesia juga mengimbau semua pihak menahan diri untuk menghindari konflik lewat jalur diplomasi.

“Indonesia menghimbau semua pihak untuk menahan diri dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi keberhasilan dialog dan diplomasi. Konflik tidak menguntungkan siapa pun,” tulis pernyataan itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved