Selasa, 7 Oktober 2025

Tenangkan Publik, Ukraina Sebut Invasi Rusia Tak akan Segera Terjadi

Para pemimpin Ukraina berusaha meyakinkan publik bahwa invasi Rusia tidak akan segera terjadi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP
Poster Presiden Rusia Vladimir Putin dijadikan latihan sasaran di sepanjang parit di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat desa Zolote, di wilayah Lugansk, pada Jumat (21/1/2022). Inggris menuduh Moskow mendekati mantan politisi dan akan menempatkan pemimpin pro-Rusia di Ukraina. 

Rusia mengatakan, tuduhan bahwa pihaknya merencanakan invasi ke Ukraina merupakan provokasi yang direncanakan NATO.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuduh AS mengobarkan ketegangan di sekitar Ukraina, Selasa (25/1/2022).

Ukraina merupakan negara bekas Soviet yang dikunci oleh Rusia selama hampir delapan tahun.

Pada 2014, pasca penggulingan presiden pro-Rusia di Ukraina, Moskow mencaplok semenanjung Krimea dan mendukung kelompok separatis di Ukraina.

Pertempuran antara pasukan Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia menewaskan lebih dari 14.000 orang, dan upaya untuk mencapai penyelesaian damai terhenti.

Dalam kebuntuan terakhir, Rusia menuntut jaminan dari Barat bahwa NATO tidak akan mengizinkan Ukraina bergabung dan bahwa aliansi itu akan membatasi tindakan lain, seperti penempatan pasukan di negara-negara bekas blok Soviet.

(FILES) Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan tentang implementasi Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia dan mitranya dari Turki mengadakan pernyataan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina.
(FILES) Foto kombinasi Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina. (Pavel Golovkin, Eric BARADAT / AFP / POOL)

Baca juga: Ukraina Terima Kiriman Senjata Kedua dari Amerika

Baca juga: Inggris Tuduh Rusia Berencana Bentuk Pemerintahan Boneka Pro-Kremlin di Ukraina

Amerika Serikat menggelontorkan bantuan senilai $200 juta ke Ukraina, termasuk peralatan serta amunisi yang diperkirakan tiba pada Selasa waktu setempat.

Langkah AS menghadirkan bantuan di Eropa Timur ini diikuti sekutu NATO lainnya.

Denmark misalnya, mengirimkan fregat dan pesawat tempur F-16 ke Lituania.

Spanyol mengirim empat jet tempur ke Bulgaria dan tiga kapal ke Laut Hitam untuk bergabung dengan angkatan laut NATO, dan Prancis siap mengirim pasukan ke Rumania.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved