Selasa, 7 Oktober 2025

Kecelakaan Pesawat Tempur F-35 di Laut China Selatan, 7 Personel Angkatan Laut AS Terluka

Pesawat tempur Amerika F-35 alami kecelakaan saat mencoba melakukan pendaratan di kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan. 7 orang terluka.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Korps Marinir AS
F-35C Lightning II yang ditugaskan ke Marine Fighter Attack Squadron 314 mendarat di atas kapal induk USS Abraham Lincoln di Samudra Pasifik pada 3 Januari 2022. Pesawat tempur Amerika F-35C alami kecelakaan saat mencoba melakukan pendaratan di kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan. 7 orang terluka. 

TRIBUNNEWS.COM - Pilot pesawat tempur Amerika F-35 melontarkan diri saat pesawatnya menabrak geladak kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan, Senin (25/1/2022).

Kecelakaan itu mengakibatkan tujuh personel terluka, ujar Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN.

Pilot F-35 tersebut sedang melakukan latihan penerbangan rutin ketika insiden terjadi.

Ia melontar dengan selamat dan dievakuasi oleh helikopter militer, ungkap Armada Pasifik.

Pilot saat ini dalam kondisi stabil.

Enam orang lainnya yang berada di geladak kapal induk terluka.

Tiga  di antaranya harus dievakuasi ke fasilitas medis di Manila, Filipina. Mereka berada dalam kondisi stabil, menurut Armada Pasifik.

Baca juga: Kapal Induk AS Memasuki Laut China Selatan di Tengah Ketegangan antara China dan Taiwan

Baca juga: Taiwan Deteksi 39 Pesawat Tempur China di Wilayahnya, Sistem Rudal Pertahanan Udara Diaktifkan

Tiga pelaut lainnya dirawat di kapal induk dan telah pulih.

Penyebab "kecelakaan dalam penerbangan" itu sedang diselidiki.

Foto milik Angkatan Laut AS ini diambil pada 22 Januari 2022, memperlihatkan kapal induk kelas Nimitz USS Carl Vinson (CVN 70) (depan), dan kapal induk kelas Nimitz USS Abraham Lincoln (CVN 72), transit di Laut Filipina saat dikawal oleh MH-60S Sea Hawk, ditugaskan ke
Foto milik Angkatan Laut AS ini diambil pada 22 Januari 2022, memperlihatkan kapal induk kelas Nimitz USS Carl Vinson (CVN 70) (depan), dan kapal induk kelas Nimitz USS Abraham Lincoln (CVN 72), transit di Laut Filipina saat dikawal oleh MH-60S Sea Hawk, ditugaskan ke "Black Knights" Helicopter Sea Combat Squadron (HSC) 4. (Larissa T. Dougherty / US NAVY / AFP)

Kecelakaan itu adalah yang pertama terjadi pada F-35C, varian pesawat tempur siluman Angkatan Laut AS bermesin tunggal, yang dirancang untuk operasi di luar kapal induk.

F-35A, yang diterbangkan oleh Angkatan Udara, lepas landas dan mendarat di landasan pacu konvensional.

F-35B, versi Korps Marinir, adalah pesawat pendarat vertikal lepas landas pendek yang dapat beroperasi dari kapal serbu amfibi Angkatan Laut.

Versi F-35 juga diterbangkan oleh sekutu dan mitra AS, termasuk Jepang, Korea Selatan, Inggris, Australia, Italia, Norwegia, Belanda, dan Israel.

Lebih banyak negara memesan jet tersebut.

Varian milik Angkatan Laut AS memiliki roda pendarat yang lebih kuat untuk menangani lepas landas dan pendaratan kapal induk, dengan sayap lipat agar muat di geladang penerbangan yang penuh sesak, sayap yang lebih besar, muatan yang lebih besar, dan jangkauan operasi yang sedikit lebih panjang, menurut pabrikan pesawat, Lockheed Martin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved