Senin, 6 Oktober 2025

Sosok Christine Lee, Dituduh Sebagai Mata-mata China yang Menyusup ke Parlemen Inggris

Inggris mengumumkan seorang mata-mata dari China yang memiliki akses begitu luas di negara sekutu Amerika itu.

Editor: Hasanudin Aco
VOA Indonesia
Terduga mata-mata China, Christine Lee (baju biru) bersama Ketua Partai Buruh Inggris saat itJeremy Corbyn (tengah) dan beberapa tokoh Partai Buruh lainnya pada foto 12 Februari tahun 2016 (foto:dok). 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON -  Dunia heboh. Pasalnya Inggris mengumumkan seorang mata-mata dari China yang memiliki akses begitu luas di negara sekutu Amerika itu.

Namanya Christine Lee.

Pengacara kenamaan di Inggris itu dituduh sebagai mata-mata China yang beroperasi di Inggris.

Dia dianggap bekerja langsung di bawah kendali Partai Komunis China.

Christine Lee bukan orang biasa di Inggris.

Relasinya banyak mulai dari penguasa, anggota parlemen hingga birokrat hukum.

Pada 2019, dia mendapatkan penghargaan dari  perdana menteri Inggris  saat itu, Theresa May, karena membantu kerja sama Tiongkok-Inggris.

Christine Ching Kui Lee disebut sebagai mata-mata China yang menyusup ke Parlemen Inggris dengan memberikan dana untuk anggota parlemen demi kepentingan Partai Komunias China. (Sumber: BBC)
Christine Ching Kui Lee disebut sebagai mata-mata China yang menyusup ke Parlemen Inggris dengan memberikan dana untuk anggota parlemen demi kepentingan Partai Komunias China. (Sumber: BBC) 

Baca juga: Angka Kelahiran di China Turun ke Rekor Terendah Sejak 1949

Adalah Badan Intelijen Inggris M15 yang berhasil membongkar kedok Christine Lee.

MI5 sedang menghadapi tekanan politik untuk menjelaskan mengapa mereka tidak memberi tahu parlemen Inggris lebih dini tentang kegiatan dari seorang mata-mata China yang dicurigai.

Badan keamanan kini mengatakan mata-mata itu “secara terbuka terlibat dalam campur tangan politik di Inggris.”

Badan keamanan Inggris telah memperingatkan dalam bulan-bulan terakhir ini tentang China yang meningkatkan kegiatan mata-matanya di negara itu.

Christine Lee, seorang ibu berusia 59 tahun dan memiliki dua anak, serta menjabat sebagai penasihat hukum untuk Kedutaan Besar China.

Lee dituduh selama ini berkoordinasi dengan United Front Work Department, suatu organisasi yang diketahui menggunakan pengaruh China di luar negeri atas nama partai berkuasa negara itu.

Badan itu mengatakan Lee telah “memfasilitasi” sumbangan untuk partai politik dan legislator Inggris “atas nama warga negara asing.”

Anggota-anggota parlemen Inggris diminta untuk menyatakan sumber sumbangan yang mereka terima, yang harus berasal dari pemilih atau entitas yang terdaftar di Inggris.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved