Sabtu, 4 Oktober 2025

Kepala Suku di Afrika Selatan Ditangkap Polisi karena Tanam Ganja di Halaman Presiden, Sudah 3 Tahun

Kepala suku Khoisan di Afrika Selatan ditangkap polisi karena menanam ganja. Kelompoknya sudah tinggal di halaman kantor presiden selama 3 tahun.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Phill Magakoe / AFP
Raja Khoisan Afrika Selatan berpegangan pada tanaman ganja saat anggota Layanan Polisi Afrika Selatan (SAPS) menyeretnya saat mereka mencoba menyita tanaman tersebut selama penggerebekan di Union Buildings di Pretoria pada 12 Januari 2022 

Penggunaan pribadi ganja di tempat-tempat pribadi didekriminalisasi di Afrika Selatan pada tahun 2018.

Khoisan adalah penduduk tertua di Afrika Selatan tetapi sekarang menjadi minoritas kecil di negara itu.

Mengenal Khoisan

Dilansir NPR, sekitar 22.000 tahun yang lalu, Khoisan adalah kelompok manusia terbesar di bumi, suku pemburu-pengumpul di Afrika bagian selatan.

Saat ini, hanya sekitar 100.000 Khoisan, yang juga dikenal sebagai Bushmen.

Stephan C. Schuster, profesor di Nanyang Technological University di Singapura, telah menerbitkan penelitian baru tentang suku tersebut.

Banyak dari mereka sekarang hidup dalam kemiskinan, tradisi budaya mereka terancam punah.

Menurut hasil penelitian Schuster, sebelum 22.000 tahun yang lalu, bagian selatan Afrika tempat tinggal orang Khoisan lebih basah, dengan lebih banyak curah hujan, dibandingkan dengan bagian barat dan tengah benua tempat kelompok lain tinggal.

Iklim yang lebih kering berarti lebih sedikit makanan, yang berarti lebih sedikit anak-anak.

Jadi populasi lain turun secara signifikan sementara populasi Khosian tetap sama.

Tapi setelah zaman es terakhir berakhir, iklim berubah, dan untuk alasan yang tidak diketahui, populasi Afrika lainnya berkembang, dan pertumbuhan eksponensial manusia di seluruh bumi dimulai.

Budaya dan gaya hidup Khoisan (memburu dan mengumpulkan) mulai digantikan oleh penggembalaan dan pertanian.

Di Botswana, ada hukum bahwa pemburu-pengumpul tidak bisa berburu lagi.

Ada sengketa tanah dan dalam banyak kasus, mereka diusir dari tanah yang mereka gunakan untuk berburu atau dianggap keramat.

Mereka dianggap lowlifes dalam masyarakat dan memiliki perwakilan politik yang sangat sedikit.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved