Jumat, 3 Oktober 2025

China dan Rusia Kompak Pasang Badan Lindungi Kazakhstan dari 3 'Kekuatan Jahat'

China menyusul langkah Rusia yang terlebih dahulu menyatakan dukungannya terhadap pemerintah Kazakhstan.

AFP
Prajurit Pasukan Lintas Udara Rusia, bagian dari pasukan penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), menaiki kendaraan pengangkut personel lapis baja ke lapangan terbang Chkalovsky sebelum terbang ke Kazakhstan, di Wilayah Moskow, Rusia. CSTO memutuskan untuk mengerahkan Pasukan Penjaga Perdamaian Kolektif ke Kazakhstan setelah permintaan yang relevan oleh Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev. Pasukan akan dikerahkan untuk jangka waktu terbatas untuk menstabilkan situasi di negara itu. 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - China menyusul langkah Rusia yang terlebih dahulu menyatakan dukungannya terhadap pemerintah Kazakhstan.

Pernyataan sikap dukungan ini disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pada Senin (10/1/2022) malam waktu setempat kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov melalui panggilan telepon.

Dilansir dari Reuters, Wang juga menegaskan bahwa China sependapat dengan penilaian presiden Kazakhstan yang mengatakan bahwa sumber kerusuhan adalah aktivitas teroris.

Untuk saat ini, China akan sejalan dengan Rusia untuk menghalau kekuatan luar yang berusaha mengganggu Kazakhstan.

"China dan Rusia harus menentang kekuatan eksternal yang mengganggu urusan internal negara-negara Asia Tengah, dan mencegah 'revolusi warna' dan 'tiga kekuatan jahat' dari menyebabkan kekacauan," kata Wang.

Baca juga: Sejarah Kazakhstan, Negara Terbesar di Asia Tengah dan Terbesar Kesembilan di Dunia

China mendefinisikan 'tiga kekuatan jahat' sebagai ekstremisme agama, pemisahan diri teritorial dan terorisme kekerasan.

Bagi China, tiga hal tersebut merupakan penyebab di balik ketidakstabilan di provinsi Xinjiang.

Pada hari Jumat (7/1), Presiden China Xi Jinping telah menghubungi Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, dan menegaskan bahwa China menentang kekuatan apa pun yang mengganggu stabilitas Kazakhstan.

Kerusuhan menyusul kenaikan harga bahan bakar di Kazakhstan semakin memburuk dalam beberapa hari terakhir. Gedung-gedung pemerintah di Kazakhstan sempat direbut atau dibakar di beberapa kota pekan lalu.

Pasukan keamanan bahkan telah diberi izin untuk menembak para demonstran yang bertindak di luar kendali.

Petugas pemadam kebakaran beristirahat sejenak di dekat gedung administrasi di pusat Almaty pada 7 Januari 2022, setelah kekerasan yang meletus menyusul protes atas kenaikan harga bahan bakar. - Presiden Kazakhstan pada 7 Januari menolak seruan untuk melakukan pembicaraan dengan pengunjuk rasa setelah berhari-hari kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, bersumpah untuk menghancurkan
Petugas pemadam kebakaran beristirahat sejenak di dekat gedung administrasi di pusat Almaty pada 7 Januari 2022, setelah kekerasan yang meletus menyusul protes atas kenaikan harga bahan bakar. - Presiden Kazakhstan pada 7 Januari menolak seruan untuk melakukan pembicaraan dengan pengunjuk rasa setelah berhari-hari kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, bersumpah untuk menghancurkan "bandit bersenjata" dan mengizinkan pasukannya untuk menembak mati tanpa peringatan. Dia mengatakan sebelumnya bahwa ketertiban sebagian besar telah dipulihkan di seluruh negeri, setelah protes minggu ini atas harga bahan bakar meningkat menjadi kekerasan yang meluas, terutama di kota utama Almaty. (Photo by Abduaziz MADYAROV / AFP) (AFP/ABDUAZIZ MADYAROV)

Pihak berwenang melimpahkan kekacauan tersebut pada kelompok ekstrimis, termasuk dugaan keterlibatan militan Islam yang menerima pelatihan di luar negeri.

Kazakhstan juga telah meminta secara langsung kepada Rusia agar bersedia mengirim pasukan.

Pemerintah mengatakan bahwa pasukan Rusia telah dikerahkan untuk menjaga situs-situs strategis.

Berawal dari pertikaian elite politik

Gelombang protes yang berakhir kerusuhan berdarah di Kazakhstan tidak mengejutkan banyak pihak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved