Virus Corona
AS Pekerjakan Tenaga Kesehatan yang Positif Covid-19, Imbas Rumah Sakit Kebanjiran Pasien
Otoritas kesehatan Amerika Serikat mengizinkan perawat dan pekerja lain yang terinfeksi Covid-19 gejala ringan atau tanpa gejala tetap bekerja.
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas kesehatan Amerika Serikat mengizinkan perawat dan pekerja lain yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala tetap bekerja seperti biasa.
Dilansir AP News, langkah ini dilakukan imbas dari kurangnya staf rumah sakit karena lonjakan kasus corona.
Otoritas Kesehatan di California pada akhir pekan lalu mengumumkan, staf rumah sakit yang positif Covid-19 namun tak bergejala atau asimptomatik bisa terus bekerja.
Beberapa rumah sakit di Rhode Island dan Arizona juga memberi tahu stafnya bahwa mereka bisa tetap bekerja meskipun menderita gejala Covid-19 ringan.
Varian Omicron dengan cepat menyebar di Amerika Serikat hingga memicu kenaikan angka kasus yang signifikan.
Baca juga: Indonesia Peringkat 4 Dunia Jumlah Warga yang Divaksin Covid-19
Baca juga: Update Klaster Covid-19 Krukut: Total Ada 40 Warga Positif Hasil PCR dan 10 Positif Hasil Antigen

Kini rata-rata ada lebih dari 700.000 kasus baru Covid-19 per-hari di AS, melebihi rekor setahun lalu.
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 110.000, sedikit lebih rendah dari rekor pada Januari tahun lalu yakni 124.000.
Ini menyebabkan rumah sakit di AS kebanjiran pasien.
Di saat yang sama, fasilitas kesehatan kekurangan pekerja karena mereka terpapar Covid-19.
Omicron sejauh ini dinilai menyebabkan penyakit lebih ringan daripada varian Delta.
Bulan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan nakes yang positif Covid-19 tapi tidak bergejala bisa kembali bekerja setelah tujuh hari isolasi dengan membawa hasil swab negatif.
Namun waktu isolasi itu dapat dipotong jika ada kekurangan staf.
Sementara itu, Prancis pada pekan lalu mengizinkan nakes bergejala ringan dan asimptomatik untuk tetap bekerja.
Di wilayah Phoenix, Dignity Health, operator rumah sakit besar, mengirim memo kepada staf yang terpapar Covid-19 untuk minta izin bekerja ke manajer jika merasa cukup sehat.
Rumah sakit Dignity Health di California belum menerapkan pedoman baru ini, tetapi akan melakukannya dalam beberapa hari atau minggu mendatang.
Di California, Departemen Kesehatan Masyarakat mengatakan kebijakan baru didorong oleh "kekurangan staf yang kritis."
Rumah sakit juga diminta melakukan segala upaya untuk mengisi lowongan dengan membawa karyawan dari agen kepegawaian luar.
Selain itu, pekerja yang terinfeksi akan diminta untuk mengenakan masker N95 dan ditugaskan untuk merawat pasien positif Covid-19 lainnya, kata departemen itu.
Emerson-Shea, juru bicara Asosiasi Rumah Sakit California mengatakan, banyak staf rumah sakit terpapar virus, baik karena merawat pasien atau anggota keluarga yang positif.
Asosiasi Perawat California menentang keputusan itu dan memperingatkan akan risiko kemunculan lebih banyak infeksi.

Baca juga: Update Covid-19 Global 11 Januari 2022: 44,5 Juta Kasus Aktif di Dunia, Indonesia Urutan 122
Baca juga: 4 Warga Tangsel Positif Covid-19 Varian Omicron Setelah Libur Nataru
Di Rumah Sakit Jackson Memorial Miami, kepala petugas medis Dr. Hany Atallah mengatakan mereka belum mencapai titik puncak, sehingga pekerja yang dites positif harus isolasi selama 5 hari.
Omicron memicu kenaikan kasus Covid-19 yang tinggi di Negeri Paman Sam.
Menurut Worldometers, hingga Selasa (11/1) AS memiliki 62,6 juta total kasus infeksi.
Angka kematiannya mencapai 861.336.
Ada 42,5 juta pasien Covid-19 yang telah sembuh.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)