Pasok Air Bersih di Tokyo Jepang, Pusat Reklamasi Air Morigasaki Konsumsi Listrik 100 Juta KWH
Morigasaki sangat penting sebagai pasokan air jernih di Tokyo yang airnya diambil dari Sungai Tone dan Sungai Tama di Tokyo.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pusat reklamasi air Morigasaki di Tokyo yang dijadikan pusat penjernihan air untuk masyarakat Tokyo dan sekitarnya mengkonsumsi jumlah listrik yang digunakan per tahun sekitar 100 juta kWh. Tagihan listrik tahunan sekitar 1,4 miliar yen.
"Pusat reklamasi air Morigasaki di Tokyo jadi pusat penjernihan air untuk masyarakat Tokyo dan sekitarnya dan mengkonsumsi sekitar 100 juta kWh listrik per tahun dan membayar sekitar 1,4 miliar yen biaya listriknya," ungkap Hori dan Abe dari Kantor Gubernur Perencanaan Kebijakan, Pemda Tokyo kepada Tribunnews.com, Rabu (22/12/2021).
Morigasaki sangat penting untuk mengolah air limbah domestik di Tokyo yang airnya diambil dari Sungai Tone dan Sungai Tama di Tokyo.
Dengan pengolahan air ini kualitas air Teluk Tokyo dapat dikendalikan dengan baik.
"Teknologi ini dikembangkan di Jepang sendiri," kata Makoto Muto, Direktur Bagian Perencanaan, Divisi Perencanaan dan Koordinasi, Biro Sewerage, Pemerintah Metropolitan Tokyo kepada Tribunnews.com, Kamis (16/12/ 2021).
Di Morigasaki, terdapat empat tangki besar (digestion tank) yang mengolah air keruh dengan memanfaatkan gas metana yang merupakan energi biomassa.
"Seluruh teknologi yang dipakai di Morigasaki dikembangkan oleh Jepang sendiri," kata Makoto Muto.
Pusat Reklamasi Air Morigasaki adalah pusat reklamasi air terbesar di Jepang yang diselenggarakan dengan dua fasilitas di timur dan barat.
Area perawatan meliputi seluruh wilayah Ota-ku, sebagian besar Shinagawa, Meguro, Setagaya-ku.
Wilayah tersebut sama dengan seperempat dari seluruh wilayah yang ada di Tokyo.
Juga menerima air limbah dari area pengolahan Nogawa di distrik Tama.
Air yang diolah dibuang. Lumpur yang dihasilkan dipompa melalui pipa bertekanan ke Pabrik Lumpur Selatan dengan lumpur dikirim dari Pusat Reklamasi Air Shibaura.
Operasi dimulai April 1966 sebagai drainase air hujan. Lalu April 1967 melakukan pengolahan air. Luas situs 415.309m2.

Kapasitas pengolahan 1.540.000m3/hari. Fasilitas pengolahan lumpur pengental ada 3 unit. Untuk pencernaan ada 4 unit.