Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Pria di Selandia Baru Disuntik Vaksin Covid hingga 10 Kali Sehari, Ini Alasannya

Seorang pria di New Zealand disuntik vaksin Covid-19 hingga 10 kali dalam satu hari atas nama orang lain, ini alasannya.

Freepik
ILUSTRASI vaksinasi. Seorang pria di New Zealand disuntik vaksin Covid-19 hingga 10 kali dalam satu hari atas nama orang lain, ini alasannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di New Zealand disuntik vaksin Covid-19 hingga 10 kali dalam satu hari atas nama orang lain.

Kejadian ini lantas memicu penyelidikan.

Melansir New Zealand Herald, manajer grup operasi untuk program vaksin dan imunisasi Covid-19, Astrid Koornneef, mengatakan Kementerian Kesehatan menyadari masalah ini dan menanganinya dengan sangat serius.

"Kami sangat prihatin atas situasi ini dan bekerja sama dengan instansi terkait," katanya.

Baca juga: Cara Cek Status Vaksin-19 serta Perbaiki Data Sertfikat yang Salah Melalui Chatbot WhatsApp

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Menhub: Penumpang Harus Sudah Vaksin Lengkap

Ilustrasi vaksinasi
Ilustrasi vaksinasi. Seorang pria di New Zealand disuntik vaksin Covid-19 hingga 10 kali dalam satu hari atas nama orang lain, ini alasannya. (Freepik)

Kementerian tidak mengatakan di mana insiden itu terjadi.

Ahli vaksin dan profesor Helen Petousis-Harris menyebut perilaku itu "sangat egois" karena mengambil keuntungan dari seseorang yang membutuhkan uang.

Katanya, tindakan ini bisa menyebabkan bahaya serius dari orang-orang yang tidak divaksinasi, dan menyebarkan virus,

Professor Helen Petousis-Harris, mengatakan pria yang mendapatkan beberapa dosis vaksin Covid-19 tidak mungkin mengalami bahaya serius, tetapi kemungkinan akan merasa tidak enak pada hari berikutnya, akibat dari respons kekebalan umum.

“Kami tahu bahwa orang-orang telah salah diberikan lima dosis penuh dalam botol bukannya diencerkan, kami tahu itu terjadi di luar negeri, dan kami tahu dengan kesalahan vaksin lain telah terjadi dan tidak ada masalah jangka panjang,” katanya.

Baca juga: Pelaku Perjalanan saat Libur Nataru Wajib Vaksinasi Dosis Lengkap dan Tes Antigen 1x24 Jam

Baca juga: Menteri Kesehatan Jepang Pertimbangkan Beri Subsidi untuk Lokasi Vaksinasi Booster Tahun Depan

Petousis-Harris menambahkan menerima beberapa dosis vaksin Covid-19 tidak ideal.

Dikatakan bahwa ketika orang diberi dosis yang lebih tinggi, mereka mengalami lebih banyak demam, nyeri, dan sakit kepala.

Diyakini pria itu, yang diketahui telah mengunjungi beberapa pusat vaksinasi, dibayar untuk suntikan tersebut.

Koornneef mengatakan orang yang memiliki dosis vaksin lebih dari yang direkomendasikan harus mencari saran klinis sesegera mungkin.

"Ini membahayakan orang yang menerima vaksinasi dengan identitas yang disamarkan," katanya.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Salah? Segera Perbaiki Data Melalui Email [email protected]

Baca juga: Pria di Selandia Baru Diperiksa karena Jadi Joki Vaksin, Gantikan Orang Lain Disuntik hingga 10 Kali

Dengan kejadian ini, orang yang bisa menunjukkan sertifikat vaksin untuk menunjukkan telah menerima suntikan, padahal belum.

"Memiliki status vaksinasi yang tidak akurat tidak hanya membuat Anda berisiko, tetapi juga membahayakan teman, keluarga, dan komunitas Anda, serta tim kesehatan yang merawat Anda sekarang di masa depan," imbuhnya.

"Praktisi medis beroperasi di lingkungan yang sangat dipercaya dan bergantung pada orang-orang untuk bertindak dengan itikad baik untuk berbagi informasi secara akurat untuk membantu perawatan mereka," katanya.

Terlebih lagi, kata Koornneef, jika seseorang menerima vaksinasi dengan identitas palsu, catatan kesehatan pribadi mereka tidak akan mencerminkan bahwa mereka telah divaksinasi.

Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana kesehatan mereka dikelola di masa depan.

Berita lain terkait dengan Vaksinasi Covid

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved