Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Inggris: Vaksin Booster Punya Efektivitas hingga 75 Persen Terhadap Varian Omicron

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA): vaksin booster Covid-19 memiliki efektivitas hingga 75% terhadap penyakit ringan dari varian Omicron.

Ishara S. KODIKARA / AFP
Seorang petugas kesehatan angkatan darat menunjukkan botol vaksin Pfizer-BioNTech untuk melawan virus corona Covid-19 di Kolombo pada 7 Juli 2021 - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA): vaksin booster Covid-19 memiliki efektivitas hingga 75% terhadap Omicron. 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), suntikan vaksin booster Covid-19 memberikan perlindungan sekitar 70 hingga 75 persen terhadap penyakit ringan dari varian Omicron.

Temuan yang dirilis pada hari Jumat (10/12/2021), adalah beberapa data paling awal tentang perlindungan terhadap Omicron di luar studi laboratorium, yang telah menunjukkan penurunan aktivitas penetralan terhadap Omicron.

Melansir dari Al Jazeera, data awal menunjukkan bahwa sementara Omicron dapat sangat mengurangi perlindungan terhadap penyakit ringan dari vaksinasi dua dosis awal, booster memulihkan perlindungan sampai batas tertentu.

"Perkiraan awal ini harus diperlakukan dengan hati-hati, tetapi mereka menunjukkan bahwa beberapa bulan setelah suntikan kedua, ada risiko lebih besar terkena varian Omicron dibandingkan dengan strain Delta," kata Mary Ramsay, kepala imunisasi di UKHSA, Jumat (10/12/2021).

Dia menambahkan, perlindungan terhadap penyakit parah diperkirakan akan tetap lebih tinggi.

Baca juga: Pemerintah Inggris Siapkan Rencana C untuk Atasi Covid-19 Varian Omicron

Baca juga: Saat Ini Ditemukan 12 Orang di Jepang Terinfeksi Omicron

“Data menunjukkan risiko ini berkurang secara signifikan setelah vaksin booster, jadi saya mendorong semua orang untuk mengambil booster mereka saat memenuhi syarat," sambungnya.

Dalam analisis terhadap 581 orang dengan Omicron yang dikonfirmasi, dua dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech memberikan tingkat perlindungan yang jauh lebih rendah terhadap infeksi simtomatik dibandingkan dengan yang di berikan terhadap Delta.

Namun, ketika ditingkatkan dengan dosis vaksin Pfizer, ada sekitar 70 persen perlindungan terhadap infeksi simtomatik bagi orang yang awalnya menerima AstraZeneca.

Sementara, sekitar 75 persen perlindungan bagi yang menerima Pfizer.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan booster covid-19 dari perawat Saffron, di klinik vaksinasi di Rumah Sakit St Thomas di London pusat pada 2 Desember 2021
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan booster covid-19 dari perawat Saffron, di klinik vaksinasi di Rumah Sakit St Thomas di London pusat pada 2 Desember 2021 (Paul Edwards / POOL / AFP)

Itu merupakan perbandingan dengan perkiraan perlindungan terhadap infeksi dari Delta setelah booster sekitar 90 persen.

UKHSA mengatakan, pada tren saat ini, Omicron akan menyumbang lebih dari 50 persen dari semua infeksi Covid-19 pada pertengahan Desember, dengan Inggris melebihi satu juta infeksi pada akhir bulan.

Badan kesehatan PBB, setelah pertemuan panel ahli tentang vaksinasi, menegaskan kembali nasihatnya kepada pemerintah terhadap meluasnya penggunaan booster dalam populasi mereka, sehingga negara-negara yang memiliki persediaan dapat mengirim dosis ke negara-negara berpenghasilan rendah yang sebagian besar tidak memiliki akses ke vaksin.

Rencana C

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sedang mempertimbangkan untuk menerapkan pembatasan virus corona "Rencana C" yang lebih ketat.

Langkah-langkah Rencana B baru saja diumumkan dalam upaya mengekang penyebaran varian Omicron.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved