Kamis, 2 Oktober 2025

Jurnalis Filipina Ditembak Mati saat Sedang Menonton TV, Dulu Pernah Bantu Penyelidikan Narkoba

Seorang jurnalis ditembak hingga tewas saat sedang menonton TV di toko keluarganya di Calbayog, Filipina

Twitter @TIRAMBULOTOPE
Jesus Malabanan (58). Seorang jurnalis ditembak hingga tewas saat sedang menonton TV di toko keluarganya di Calbayog, Filipina. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jurnalis ditembak hingga tewas saat sedang menonton TV di toko keluarganya di Calbayog, Filipina, AP News melaporkan.

Jesus Malabanan (58) terkena tembakan di kepala satu kali.

"Jess" meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit.

Ia ditembak pada Rabu (8/12/2021) malam oleh seorang pria yang berboncengan motor dengan rekannya.

Kedua pelaku tersebut melarikan diri dan kini polisi tengah menyelidiki kasus tersebut.

Berkontribusi terhadap Penyelidikan Narkoba

Dilansir Al Jazeera, sebagai jurnalis independen, Jesus Malabanan menyumbangkan berita ke beberapa publikasi yang berbasis di Filipina serta kantor berita Reuters.

Baca juga: 7,6 Juta Orang Filipina Divaksin dalam Waktu 3 Hari, Duterte Menuntut Lebih Banyak Lagi

Baca juga: 5 Negara Berhasil Kendalikan Kasus Covid-19, Ada Filipina hingga Indonesia

Malabanan juga membantu dalam penyelidikan pemenang Hadiah Pulitzer Reuters soal perang narkoba Presiden Rodrigo Duterte.

Dalam sebuah posting media sosial, jurnalis Manny Mogato, yang juga merupakan bagian dari tim Reuters yang memenangkan Penghargaan Pulitzer 2018 dalam Pelaporan Internasional, menulis bahwa Malabanan banyak membantu Reuters dalam kisah perang narkoba pada 2018.

Laporan mengatakan Malabanan telah diancam di kampung halamannya di Pampanga di utara.

Sehingga ia memutuskan untuk pindah ke Samar di Filipina tengah.

"Saya bergabung dengan sesama jurnalis mengutuk pembunuhan Jess… itu sama sekali tidak dapat diterima. Keadilan untuk Jess," tambah Mogato.

cuitan jurnalis
cuitan jurnalis (Screenshot Twitter)

Serangkaian cerita penyelidikan Reuters itu mengungkap "kampanye pembunuhan brutal di balik perang Presiden Filipina Rodrigo Duterte terhadap narkoba", menurut kutipan Pulitzer.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved