Berita Populer Hari Ini
POPULER Internasional: Dokter Austria Salah Amputasi Kaki | Afsel Kritik Pembatasan Sejumlah Negara
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya dokter bedah di Austria dikenai denda Rp43,8 juta karena salah amputasi kaki pasien.
3. Siswa 15 Tahun Didakwa Pembunuhan dan Terorisme atas Penembakan di Oxford High School Michigan
Ethan Crumbley, siswa laki-laki berusia 15 tahun didakwa dengan pembunuhan dan terorisme atas penembakan di Oxford High School, Michigan.
Akibat insiden yang berlangsung pada Selasa sore (30/11/2021), empat orang siwa meninggal dunia dan beberapa orang lainnya terluka.
Sebelumnya, Sheriff Mike Bouchard mengatakan kepada wartawan bahwa orang tua Crumbley dipanggil ke sekolah di hari kejadian karena anaknya memiliki catatan perilaku yang mengkhawatirkan di kelas.
Dilansir APNews, otoritas Oakland County tidak membagikan motif dari penembakan tersebut.
Baca juga: Pengakuan Terbaru Alec Baldwin Soal Penembakan di Lokasi Syuting: Saya Tak Menarik Pelatuknya
Baca juga: Kasus Penembakan di Bintaro, Ipda OS dan Pelapor yang Merasa Dibuntuti Ternyata Saling Kenal

Namun jaksa Karen McDonald mengatakan penembakan itu direncanakan, berdasarkan "segunung bukti digital" yang dikumpulkan oleh polisi.
"Ini bukan hanya tindakan impulsif," kata McDonald.
Memang, Lt. Tim Willis sheriff mengatakan kepada hakim bahwa Ethan Crumbley merekam video malam sebelum kekerasan di mana dia membahas pembunuhan siswa.
4. Dikucilkan Gara-gara Omicron, Afrika Selatan Kritik Aturan Pembatasan Banyak Negara
Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa mengatakan negaranya 'sedang dihukum' karena mendeteksi varian baru virus corona (Covid-19) Omicron yang masuk dalam kategori 'varian yang menjadi perhatian'.
Ia pun mendesak negara-negara yang 'mengucilkan' Afsel untuk mencabut larangan perjalanan yang diberlakukan di tengah kekhawatiran terkait kemunculan varian baru.
"Ilmu pengetahuan yang sangat baik harus diapresiasi, bukan dihukum," kata Ramaphosa selama kunjungan kenegaraannya ke Nigeria pada Rabu kemarin.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (2/12/2021), Ramaphosa mencatat bahwa semakin banyak negara yang telah memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari Afrika Selatan.
"Ini dilakukan sebagai akibat dari penemuan ilmuwan kami tentang varian yang baru, varian Omicron dari virus corona. Kami berharap negara-negara yang memberlakukan larangan ini segera mempertimbangkan kembali keputusan mereka," jelas Ramaphosa.