Tragedi di Selat Inggris: Ayah di Irak kehilangan empat anggota keluarga setelah kapal pengangkut migran tenggelam
Rizgar Hussein belum mendapat kabar apa pun sejak keluarganya menaiki kapal untuk menyeberang Selat Inggris dari wilayah utara Prancis pasa
Mereka kemudian menghubungi penyelundup yang berjanji akan membawa mereka ke Inggris, namun upaya itu sempat tiga kali gagal.
Pada percobaan pertama, mereka ditangkap oleh polisi Prancis saat berangkat, kemudian pada percobaan kedua kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar dan harus kembali ke pantai, sedangkan pada upaya ketiga motor kapal pecah dan mereka lagi-lagi dibawa kembali ke darat oleh polisi.
Setelah itu, pada Selasa lalu, Hadia menelepon ayahnya dan berkata, "'Ayah, dalam lima menit kami akan berangkat, semuanya sedang naik ke perahu'," kenang Rizgar. "Saya mengatakan, oke, berhati-hatilah."
Itu adalah momen terakhir Rizgar mendengar kabar dari putriya.
"Saya mencoba menelpon 100 kali tetapi tidak ada jawaban," tutur dia.
Esok harinya, Rizgar menyalakan televisi dan melihat bahwa 27 orang meninggal saat mencoba menyeberangi Selat Inggris.
Baca juga:
Rizgar belum mendapat informasi resmi terkait keluarganya dan berupaya mencari tahu melalui para jurnalis apakah ada informasi mengenai keluarganya.
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya tidak bisa makan dan tidur. Saya mulai merasa gila. Tidak ada yang bisa menenangkan saya," kata Rizgar.
Dia masih mengharapkan akan ada kabar baik terkait keluarganya.
"Saya tidak akan mempercayai apa pun sampai saya bisa mendengar suara mereka atau melihat foto terbaru mereka, saya tidak ingin mempercayai apa pun."
Ibu mertua Rizgar, Qardrya Amin, juga mengatakan bahwa dia tidak ingin putrinya, Kajal pergi dan melakukan perjalanan berbahaya ke Inggris bersama cucunya.
"Saya ingin mengatakan, 'Jangan pergi'. Saya menyampaikan jangan menyeberang, kamu bisa tenggelam," kata Qadrya.
Tetapi Kajal bersikeras ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya dibandingkan yang mereka dapatkan di Irak, di mana makanan dan air sulit didapatkan. Kakak Kajal juga telah meninggalkan Irak dan sekarang berada di Yunani.