Iran Bakal Bangun 2 Kapal Selam Serang Berat Dilengkapi Rudal Jelajah
Angkatan Laut Iran akan mempersenjatai kapal selam serang kelas-Besat dengan torpedo berat serta rudal jelajah anti-kapal.
Letjen Qassem Soleimani yang tewas di tangan militer AS awal 2020 akan disematkan jadi nama kapal perang itu. Begitu pula nama Jenderal Mohammad Nazeri.
Kedua kapal perang itu akan memiliki panjang 65 meter dan 55 meter, dan akan dipersenjatai dengan "rudal pertahanan" yang mampu menyerang target sejauh 300 kilometer.
Kapal ketiga sedang diselesaikan rancang bangun pengembangannya. Dia menambahkan, kapal terakhir memiliki kemampuan meluncurkan rudal laut ke udara berjarak jangkau hingga 300 kilometer.
Kapal itu juga dilengkapi landasan pendaratan helikopter. Kapal baru akan mampu berakselerasi hingga 35 knot.
Industri pertahanan Iran telah mengalami dorongan besar selama dekade terakhir, sebagian karena kebutuhan untuk menebus ketidakmampuan negara itu untuk membeli senjata dan pertahanan di luar negeri.
Teheran, terus mengembangkan industri - meskipun larangan telah dicabut oleh sebagian besar negara dan telah mencapai hasil yang luar biasa.
Mayoritas peralatan perang angkatan bersenjatanya diproduksi pabrikan lokal, mulai kapal perang, rudal, pertahanan udara, drone, dan jet tempur yang diproduksi di dalam negeri.
Tim Korso sebelumnya menulis, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengungkapkan Tel Aviv sedang menyusun rencana baru menyerang infrastruktur nuklir Iran.
Gantz mencatat Israel siap untuk melakukan langkah itu bahkan tanpa persetujuan dari sekutunya atau negara lain mana pun.
Dua Kota Besar Israel Jadi Target Serangan Balik
Sebaliknya, Teheran berjanji meratakan dua kota terbesar Israel jika Tel Aviv mencoba menyerang Republik Islam. Peringatan disampaikan Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami.
"Kadang-kadang, (Israel) membuat klaim besar terhadap Republik Islam Iran karena putus asa,” kata Amir Hatami pada pidato 7 Maret 2021.
Hatami menekankan Iran saat ini memiliki sarana untuk melindungi negara dan "stabilitasnya". Dia menambahkan Teheran juga memiliki sumber daya "kekuatan lunak" untuk menjamin keamanan negara.
Menteri pertahanan Iran menyampaikan pernyataannya sebagai tanggapan atas wawancara baru-baru menyusul pernyataan Benny Gantz lewat stasiun Fox News.
Israel berulang kali menuduh Iran merancang rencana untuk membangun senjata nuklir, terus membuat tuduhan bahkan setelah Teheran setuju membatasi program nuklirnya di bawah Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, pada tahun 2015.