Minggu, 5 Oktober 2025

Joe Biden Undang Taiwan ke KTT Demokrasi, China dan Rusia Tidak Masuk Daftar

Presiden AS Joe Biden mengundang Taiwan dan lebih dari 100 negara untuk mengikuti KTT virtual untuk demokrasi minggu depan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
MANDEL NGAN, Anthony WALLACE / AFP
Kombinasi gambar file ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) berbicara di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, DC pada 2 Juni 2021; dan Presiden China Xi Jinping berbicara setibanya di bandara internasional Makau pada 18 Desember 2019. 

Baca juga: Joe Biden Bakal Nyapres Lagi di 2024, Usianya Saat Itu 82 Tahun

Baca juga: Momen 85 Menit Kamala Harris Gantikan Joe Biden, Jadi Wanita AS Pertama yang Berkuasa Presiden

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan puncak virtual dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, 15 November 2021. (Photo by MANDEL NGAN / AFP)
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan puncak virtual dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, 15 November 2021. (Photo by MANDEL NGAN / AFP) (AFP/MANDEL NGAN)

Gedung Putih juga menegaskan kembali kebijakan lama AS yang tidak mengakui kemerdekaan Taiwan tetapi mendukung pertahanan pulau itu.

Namun, Xi mencela upaya Taiwan yang berusaha meraih dukungan di antara politisi AS.

Ia menyebut langkah Taiwan itu seperti "bermain dengan api".

"Jika pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan' memprovokasi kami, memaksa kami atau bahkan melewati garis merah, kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan tegas," kata Xi.

Kementerian luar negeri China juga menegaskan bahwa mereka "tidak memiliki ruang untuk kompromi" pada masalah Taiwan.

Undangan Lainnya

Dilansir NDTV, selain China dan Rusia, Turki juga tidak masuk daftar undangan.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dijuluki "otokrat" oleh Biden.

Di Timur Tengah, hanya Israel dan Irak yang diundang.

Mesir, Arab Saudi, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab tidak hadir.

Biden mengundang Brasil, yang dipimpin oleh Presiden sayap kanan kontroversial Jair Bolsonaro.

Di Eropa, Polandia diundang, meskipun ada ketegangan dengan Brussels atas penghormatan terhadap supremasi hukum.

Di pihak Afrika, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan, Nigeria, dan Nigeria diundang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved