Kamis, 2 Oktober 2025

Petenis Peng Shuai akan Muncul Kembali setelah Dikabarkan Hilang karena Pengakuannya soal Pelecehan

Pemain tenis China, Peng Shuai akan muncul kembali setelah dikabarkan hilang karena pengakuannya soal pelecehan yang menyangkut mantan wakil PM Zhang.

Penulis: Rica Agustina
AFP/STR
Peng Shuai - Pemain tenis China, Peng Shuai akan muncul kembali setelah dikabarkan hilang karena pengakuannya soal pelecehan yang menyangkut mantan wakil PM Zhang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemain tenis China, Peng Shuai akan segera tampil di depan umum setelah dikabarkan menghilang karena pengakuanya soal pelecehan seksual yang menyangkut mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli.

Hal itu disampaikan pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin, seorang jurnalis media pemerintah terkemuka, pada Sabtu (20/11/2021).

The Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa.

Lebih lanjut, melalui Twitter, Hu Xijin mengatakan Peng Shuai telah tinggal di rumahnya sendiri dalam beberapa hari terakhir.

Dia berada di rumahnya dalam kondisi yang bebas dan tidak ingin diganggu oleh siapa pun.

Baca juga: Atlet Tenis China Peng Shuai Hilang setelah Mengaku Dilecehkan oleh Mantan Wakil PM Zhang Gaoli

"Dalam beberapa hari terakhir, dia tinggal di rumahnya sendiri dengan bebas dan dia tidak ingin diganggu."

"Dia akan muncul di depan umum dan berpartisipasi dalam beberapa kegiatan segera," tulis Hu Xijin sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Pada Jumat (19/11/2021) malam, empat foto Peng Shuai diunggah di Twitter oleh jurnalis lain yang berafiliasi dengan negara.

Empat foto itu tidak diverifikasi dan tidak diketahui diambil pada tanggal berapa.

Pengguna Twitter @shen_shiwei, yang diberi label "media yang berafiliasi dengan negara China" oleh Twitter, mengatakan bahwa foto-foto itu dibagikan di Momen WeChat Peng Shuai.

Peng Shuai mengunggah foto-foto itu untuk mengucapkan "akhir pekan yang baik" kepada para pengikutnya, di mana Momen WeChat wanita berusia 35 tahun itu hanya dibatasi untuk teman-temannya.

Satu foto menunjukkan Peng Shuai yang tersenyum dengan kucing di lengannya, dengan boneka binatang, piala, bendera Tiongkok, dan sertifikat yang terlihat di latar belakang.

Foto lain menunjukkan selfie Peng Shuai dengan mainan dari animasi anak-anak Kung Fu Panda, dengan gambar Winnie the Pooh di latar belakang.

Karakter terakhir sering disensor secara online di China karena para kritikus mengatakan itu mirip dengan Pemimpin China Xi Jinping.

Adapun foto-foto itu tidak dapat diverifikasi secara independen oleh AFP atau Reuters.

Baca juga: Apa yang Akan Diberikan China kepada Dunia Sebagai Negara Sosialis Modern?

Namun, Hu Xijin mengatakan dia telah mengkonfirmasi melalui sumbernya bahwa foto-foto itu menggambarkan keadaan Peng Shuai saat ini.

Untuk diketahui, Twitter diblokir di China dan hanya orang dengan VPN yang dapat mengaksesnya.

Namun, banyak diplomat China dan media resmi pemerintah memiliki akun untuk membela sudut pandang China.

Informasi lebih lanjut, di tengah kekhawatiran yang berkembang tentang keberadaan Peng, Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengancam akan menarik turnamen dari China.

Sementara ATP putra telah menuntut kejelasan dari pihak berwenang China.

Baca juga: Australia Ejek China soal Protes Kapal Selam Nuklir: Sangat Konyol

Peng Shuai Dikabarkan Hilang

Diberitakan sebelumnya, Peng Shuai sempat dikabarkan menghilang setelah membuat pengakuan soal dirinya mengalami pelecehan oleh Zhang Gaoli.

Mantan juara ganda Wimbledon dan Prancis Terbuka itu melalui media sosial China, Weibo, membuat pengakuan pelecehan seksual terhadap dirinya pada 2 November 2021.

Dalam pengakuannya, Peng Shuai mengatakan bahwa Zhang Gaoli telah memaksanya melakukan hubungan seks, hingga kemudian mereka memiliki hubungan suka sama suka.

Klaim tersebut dengan cepat dihapus dari platform mirip Twitter itu.

Sejak saat itu pula, Peng Shuai tidak terlihat lagi hingga menimbulkan kekhawatiran yang meningkat atas kondisinya.

Baca juga: China Gunakan Ratusan Kapal Milisi Untuk Tegaskan Klaim di Laut China Selatan

Mengenai kabar hilangnya Peng Shuai, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pihaknya memerlukan bukti untuk melakukan tindak lanjut.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB juga menyerukan penyelidikan yang sepenuhnya transparan terhadap klaim mantan juara ganda Grand Slam itu terhadap Zhang Gaoli.

"Penting untuk memiliki bukti keberadaan dan kondisinya dan kami akan mendesak agar ada penyelidikan dengan transparansi penuh atas tuduhan serangan seksualnya," kata Liz Throssell, juru bicara kantor kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet.

Liz Throssell menambahkan, sementara ini informasi yang didapatkan pihaknya mengatakan Peng Shuai belum mengklarifikasi pengakuannya secara terbuka.

Untuk itu, penting bagi PBB mengetahui keberadaan dan kondisi Peng Shuai.

"Menurut informasi yang tersedia, Peng, mantan nomor satu dunia ganda, belum terdengar secara terbuka sejak dia menuduh di media sosial bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual," kata Liz Throssell sebagaimana dilansir Channel News Asia.

"Kami akan menekankan bahwa penting untuk mengetahui di mana dia berada dan keadaannya, mengetahui tentang kesejahteraannya," sambungnya.

Di samping itu, penyelidikan atas tuduhan Peng Shuai terhadap Zhang Gaoli sangat penting dilakukan.

"Kami pikir akan penting bahwa ada penyelidikan atas tuduhannya," kata Liz Throssell.

Peng Shuai
Peng Shuai ()

Lebih jauh, Liz Throssell mengatakan seringkali sangat sulit bagi korban kekerasan seksual untuk menyampaikan tuduhan mereka.

Menurutnya, pelecehan seksual ditemukan di setiap masyarakat, tetapi melaporkan kejadian itu menjadi sebuah tantangan bagi para korban.

"Serangan seksual ditemukan di setiap masyarakat."

"Seringkali menjadi tantangan bagi mereka untuk maju dan membuat tuduhan ini ke publik," katanya.

Sehubungan dengan kasus yang menimpa Peng Shuai, Liz Throssell menegaskan perlunya penyelidikan yang transparan.

Selain itu, sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi para korban.

"Sehubungan dengan kasus Peng Shuai, kami menyerukan penyelidikan dengan transparansi penuh atas tuduhan penyerangan seksualnya," kata Liz Throssell

"Itu seharusnya menjadi kasus dalam semua tuduhan penyerangan seksual. Sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi para korban, orang-orang yang telah menderita trauma yang mengerikan," jelasnya.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved