Mengintip Aktivitas di PLTN Fukushima Jepang Pasca Ledakan 10 Tahun Lalu
Penggunaan robot untuk investigasi PMORH dilakukan untuk keamanan petugas pada reaktor No.1.
Bahkan air limbah yang mengandung radioaktif didaur ulang dengan sangat aman, barulah dilakukan sekitar tahun 2023 dibuang ke laut.

Tentu saja setelah mendapat lampu hijau dari pihak IAEA (badan tenaga atom internasional) yang akan memeriksanya terakhir kali nantinya saat pembuangan limbah air nuklir.
Lalu bagaimana dengan pandemi virus corona yang sudah berjalan hampir dua tahun ini?
"Saat ini pengamanan dan proteksi dari penyakit dilakukan dengan sangat ketat sesuai protokol kesehatan dari pemerintah sehingga yang terinfeksi virus corona sedikit sekali," ujarnya.
Meskipun demikian 7 Agustus 2021 Tepco mengumumkan bahwa satu karyawan pria berusia 50-an di Kantor Konseling Kompensasi Nuklir Fukushima di Kantor Pusat Rekonstruksi Fukushima di Kota Fukushima dan tujuh pekerja perusahaan laki-laki yang bekerja sama berusia 30-an dan 60-an yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi telah terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Pertama Kali Para Hakim Jepang Kunjungi Langsung Lokasi Ledakan Nuklir Fukushima
Keduanya dinyatakan positif pada tanggal 6 Agustus. Tidak disertifikasi sebagai klaster (populasi yang terinfeksi).
Kantor Konseling Kompensasi Nuklir Fukushima adalah orang pertama yang terinfeksi Covid-19, dan jumlah total orang yang terinfeksi terkait dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi adalah 70 orang hingga saat ini.
Pada titik ini, tidak ada dampak pada pekerjaan dekomisioning.

Jumlah orang yang bekerja di PLTN Fukushima saat ini sekitar 5.000 orang baik pekerja tetap (sekitar 90-an persen) maupun pekerja paruh waktu yang berjumlah puluhan orang.
"Jumlah pekerja wanita mungkin sekitar 10 persen saat ini yang bekerja di PLTN Fukushima," tambahnya.
Pekerjaan nuklir memang tidak mudah. Selain ketelitian, ilmu teknologi yang harus dikuasai, juga moral setiap sumber daya manusia (SDM) sangat penting agar terjaga dengan baik.
"Semua harus akurat terencana dengan baik, tidak boleh ada bohong dan mengikuti semua teknologi petunjuk yang ada dari perusahaan dengan tepat," jelasnya.
Baca juga: Pos Jepang Mulai Jual Saham Lagi Buat Bantu Rekonstruksi Fukushima 4 Triliun Yen
Tidak mudah memang mengelola sebuah pembangkit tenaga nuklir.
Namun dengan keterbatasan di bidang energi, nuklir masih tetap harus digunakan untuk jangka panjang di Jepang di samping pengetatan dan disiplin ditingkatkan berkali lipats agar bencana Fukushima tidak terulang lagi di masa depan. Semoga.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.