Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilik Tanah Pertanian Strawberry di Jepang Merasa Terbantu, Puji Cara Kerja Pemagang Indonesia

Kazutoshi Murata memuji tenaga kerja Indonesia yang membantu di tanah pertaniannya selama lebih dari 5 tahun terakhir ini.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Enam orang pemagang dari Indonesia di Murata Noen (tanah pertanian Murata) di Ibaraki, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kazutoshi Murata memuji tenaga kerja Indonesia yang membantu di tanah pertaniannya selama lebih dari 5 tahun terakhir ini.

Kazutoshi Murata adalah pemilik tanah pertanian dan CEO Murata Noen yang mengembangkan Ichigo atau strawberry berkualitas tinggi.

"Mereka pekerja yang rajin dan cepat tanggap, cepat mengerti kalau diajarkan," papar Murata khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (9/11/2021).

Setiap tahun Murata mempekerjakan 2 orang pemagang Indonesia.

Namun tahun 2021 ini seharusnya ada 3 orang lagi tiba tetapi karena pandemi Covid-19 jadi terhambat setahun.

"Belum tahu yang 3 orang itu bakal masuk Jepang atau tidak. Kita kekurangan tenaga kerja di sini, apalagi menghadapi Natal banyak pesanan Ichigo," lanjutnya.

Kazutoshi Murata, CEO Murata Noen di Konaji, Hokota, Prefektur Ibaraki, Jepang.
Kazutoshi Murata, CEO Murata Noen di Konaji, Hokota, Prefektur Ibaraki, Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Di Sisi lain Murata merasa sedih atas peristiwa kaburnya 5 orang pekerja Indonesia.

"Mereka diajak broker Indonesia yang saya tidak tahu untuk kabur. Setelah kabur saya langsung lapor kepada kepolisian sebagai orang yang hilang. Empat orang tertangkap dan satu orang masih dalam pencarian," lanjutnya.

Diakuinya ada beberapa pemagang yang bekerja kepadanya mengakui meminjam uang banyak di Indonesia supaya bisa diberangkatkan ke Jepang.

Kini mereka berusaha mengembalikan uang pinjamannya dengan bekerja di Jepang dan Murata senang dengan 6 pekerja Indonesia tersebut meskipun jumlahnya dianggap sangat kurang.

Baca juga: Kereta Api Odakyu Turunkan Tarif Tiket untuk Anak-anak Usia 6-12 Tahun di Jepang

"Kita butuh lebih banyak lagi pekerja di tanah pertanian ini. Saya mengambilnya dari LPK yang ada di Bali dan mereka 6 orang itu adalah orang Bali semua," lanjutnya.

Murata berharap ilmunya yang didapat di Jepang selama bertani dan mengembangkan ichigo Jepang dapat diterapkan di Indonesia jika suatu saat mereka harus kembali ke Indonesia.

Sehingga mereka dapat mandiri dan membuat kehidupan lebih baik lagi di masa depan.

"Rasanya semua saya ajarkan kepada mereka termasuk teknologi ichigo ini. Jadi berharap dapat menjadi ilmu bagi mereka setelah mereka pulang ke Indonesia di masa depan," harapnya.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved