Generasi Muda ASEAN Sarankan Penggunaan Solusi Digital untuk Kemajuan Global yang Berkelanjutan
Pertemuan itu menekankan pentingnya persatuan dalam mempromosikan pembangunan sub-regional ASEAN, terutama dalam mempersempit kesenjangan pembangunan
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Lebih dari 30 pemimpin muda ASEAN membagikan pandangan dengan Wakil Sekretaris Jenderal Asean tentang apa yang dapat dilakukan kaum muda untuk membantu memajukan kawasan secara berkelanjutan.
Mereka adalah peserta Asean Youth Fellowship (AYF) berkumpul di Singapura dari tanggal 27 hingga 31 Oktober untuk mengikuti tahun ketiga program yang diadakan oleh Singapore International Foundation (SIF) dan National Youth Council (NYC) Singapura.
Pendapat mereka mengenai peranan generasi muda menjadi respon atas pernyataan para pemimpin Asean pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-38 dan ke-39.
Dalam konferensi itu menekankan pentingnya persatuan dalam mempromosikan pembangunan sub-regional Asean, terutama dalam mempersempit kesenjangan pembangunan.
Juga meningkatkan daya saing dan konektivitas kawasan Asean, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Hal tersebut juga menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan peran generasi muda dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dan untuk memastikan bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan global yang kompleks.
Baca juga: ASEAN Tegaskan Myanmar Bagian dari Keluarga, Tapi Akan Desak Junta Dialog
Mewakili pendapat generasi muda di Asean, mereka menyarankan representasi dan konsultasi pemuda yang lebih besar di dalam pembuatan kebijakan.
Mereka juga menyarankan cara untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, yang melengkapi kerangka ekonomi sirkular kawasan, serta memulai langkah generasi muda ASEAN untuk memfasilitasi peluang untuk berbagi pengetahuan dan kolaborasi lintas batas, terutama di bidang pemberdayaan pemuda, bimbingan, human security, teknologi digital, dan energi rendah karbon.
Selaras dengan tema AYF yaitu Building a Sustainable Future, Together atau Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan Bersama, rekomendasi yang diberikan berfokus pada masa depan Asean (future-proofing Asean), membangun ketahanan kolektif dan memanfaatkan solusi digital untuk kemajuan global yang berkelanjutan.
Selama lima hari, 33 peserta mengikuti rangkaian sesi dialog yang mengeksplorasi inovasi dalam bidang manajemen kesehatan publik, standar-standar Lingkungan, Sosial, dan Pemerintahan (ESG), kerja sama antara komunitas Asean, dan peran yang dapat diperankan oleh kaum muda untuk memperkuat suara yang berdampak secara bertanggung jawab untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.
Para peserta berkesempatan untuk berinteraksi dengan para thought leaders dan pejabat publik terkemuka, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal Asean, Yang Terhormat Tran Duc Binh, yang berbagi pandangannya tentang pentingnya mengembangkan identitas Asean.
Juga melakukan pemberdayaan pemuda dalam agenda pembangunan ASEAN, dan memperkuat hubungan di antara para pemuda Asean.
Sebagai bagian dari perjalanan karya wisata mereka, para peserta juga mengunjungi Sustainable Living Lab (SL2), Sembcorp Tengeh Floating Solar Farm, EWR2, pabrik daur ulang limbah elektronik otomatis.
Kemudian ke Insectta, sebuah peternakan serangga perkotaan pertama di Singapura yang memelihara Lalat tentara hitam untuk membantu mengubah limbah makanan menjadi biomaterial untuk keperluan industri.
Kegiatan pembelajaran tersebut membuat mereka mendapatkan informasi mengenai inovasi sosial, transformasi energi, dan teknologi pangan dan pertanian di Singapura.
Program AYF juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman, menjalin hubungan dan menjadi bagian dari jaringan pemimpin muda ASEAN yang dapat melakukan katalisasi perubahan positif di kawasan tersebut.
Jean Tan, Direktur Executif SIF mengatakan generasi muda yang ada saat ini adalah sosok yang bersemangat dan memiliki kemauan yang kuat.
Banyak dari mereka ingin menciptakan perubahan melalui kinerja mereka dan mereka membentuk suara yang berarti untuk membawa perubahan sosial yang positif di kawasan ini.
"Program AYF dirancang untuk menghubungkan pemimpin muda seperti ini dan memberikan mereka kesempatan untuk berkolaborasi dalam membangun ASEAN yang lebih kuat,” katanya, Selasa (2/11/2021).
David Chua, Chief Executive Officer NYC Singapura, mengatakan komunitas global saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan yang tidak mengenal perbatasan wilayah.
"Dengan bekerja sama, kita dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang multifaset atau berbagai sisi.
Saya mendorong para Youth Fellows untuk bekerja sama di seluruh kawasan dan menciptakan masa depan Asean yang lebih hijau dan tangguh,” katanya.
Leon Patrick Sutanto, Peserta ASEAN Youth Fellow 2021 dari Indonesia dan Wings Group Indonesia, mengatakan program ini memperkenalkan saya kepada banyak thought leader dan organisasi yang berorientasi pada tujuan di Singapura.
"Saya senang belajar lebih banyak tentang berbagai pendekatan dan strategi dalam menerapkan solusi yang berorientasi pada dampak dan solusi yang inovatif.
Hal tersebut menginspirasi saya untuk merenungkan apa yang dapat saya lakukan untuk berkontribusi pada Indonesia dan Asean yang lebih baik dan lebih inklusif di tahun-tahun mendatang,” katanya.