Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

Pejuang Taliban Tembaki Kerumunan di Acara Pernikahan, Perintahkan Musik Dimatikan, 3 Orang Tewas

Anggota Taliban menembaki kerumunan di pernikahan karena memainkan musik. Namun Taliban menyangkal penyerang itu beraksi atas nama organisasi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Hoshang Hashimi / AFP
Gambar diambil pada 24 Oktober 2021 memperlihatkan kepala juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid (dua dari kiri), berbicara saat peluncuran program pemerintah Taliban untuk mengatasi kelaparan di Dasht-e- Padula dari Kabul selatan. 

Tetapi bisnisnya kembali sejak masuknya intervensi AS pada tahun 2001.

Ketika Taliban kembali menguasi Afghanistan tahun ini, Khan dan yang lainnya tidak peduli.

Mereka percaya bahwa kelompok militan itu telah berubah dan akan mengizinkan mereka untuk bermusik.

Tapi setelah Taliban menguasai ibu kota bulan lalu, orang-orang bersenjata - yang diyakini Khan adalah pejuang Taliban - datang mencarinya dan menghancurkan instrumennya.

"Pada tengah malam penjaga kantor saya menelepon saya dan mengatakan beberapa orang datang dengan senjata dan memecahkan semua instrumen, mereka masih di sini dan menanyakan tentang Anda," katanya.

Khan dan keluarganya lalu meninggalkan Kabul pada dini hari keesokan harinya.

Dia sekarang mengatakan dia salah tentang Taliban.

Para penyanyi dan musisi yang telah meninggalkan Afghanistan melalui pos perbatasan Torkham dan Chaman sekarang bersembunyi di pinggiran kota Islamabad dan Peshawar.

Mereka tengah mencoba mencari cara untuk mencari suaka di luar Pakistan.

Baca juga: Nasib Diplomat Afghanistan di Luar Negeri: Berharap Dapat Suaka Hingga Siap Jadi Pengungsi

Hassan, pernah bernyanyi untuk tentara nasional Afghanistan

Hassan (bukan nama sebenarnya), penyanyi lain yang sekarang tinggal dengan seorang teman di Rawalpindi, mengatakan kepada BBC bahwa dia yakin Taliban akan mengeksekusinya jika mereka menemukannya.

Hassan pernah menyanyikan sebuah lagu untuk tentara nasional Afghanistan sebelum jatuhnya Kabul.

Takut akan keselamatan hidupnya setelah militan mengambil alih, ia meninggalkan keluarganya dan pergi ke Pakistan.

"Bahkan ketika Taliban tidak berkuasa, mereka selalu mengancam saya dan saya juga merupakan penentang keras mereka," katanya.

Musik Dilarang di Radio

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved