Jumat, 3 Oktober 2025

Putri Mako nikahi rakyat biasa, lepas status kekaisaran, tolak ritual pernikahan ala kekaisaran dan tolak tunjangan

Putri berusia 29 tahun ini menolak melakukan ritual pernikahan ala kekaisaan dan menolak tunjangan yang diberikan kepada anggota kekaisaran

Putri Mako dan Kei Komuro
Getty Images
Putri Mako dan Kei Komuro berbicara di hadapan pers pada Selasa (26/10).

Keponakan kaisar Jepang, Putri Mako telah resmi menikah dengan mantan teman sekolahnya, seorang rakyat biasa bernama Kei Komuro sehingga Mako otomatis kehilangan status anggota kekaisaran.

Dalam jumpa pers di Tokyo pada Selasa (26/10), pasangan itu mengumumkan pencatatan pernikahan mereka secara resmi, sesudah hubungan mereka diliputi kontroversi publik selama bertahun-tahun.

Mako dan suaminya juga meminta maaf kepada masyarakat Jepang terkait dengan pernihakan mereka.

"Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas masalah yang terjadi dan saya sangat berterima kasih kepada mereka... yang terus mendukung saya," katanya sebagaimana dilaporkan NHK.

"Bagi saya, Kei tidak tergantikan - pernikahan adalah pilihan yang perlu bagi kami."

Sementara itu, Komuro menambahkan ia mencintai Mako.

"Saya mencintai Mako. Kita hanya hidup sekali, dan saya ingin menghabiskannya bersama orang yang saya cintai.

Putri Mako dan orang tuanya.
Getty Images
Putri Mako dan orang tuanya.

Putri Mako meninggalkan kediamannya di Tokyo pada Selasa (26/10) sekitar pukul 10:00 waktu setempat (08:00 WIB) untuk menuju ke catatan sipil dan membungkuk beberapa kali ke orang tuanya, Putra Mahkota Fumihito dan Putri Mahkota Kiko.

Ia juga memeluk adiknya sebelum bertolak ke kantor catatan sipil, lapor kantor berita Kyodo.

Putri Mako dan Kei Komuro
Reuters

Rencana menetap di Amerika Serikat

Putri Mako dan Kei membungkuk ke arah undangan di kantor catatan sipil.
Reuters
Putri Mako dan Kei membungkuk ke arah undangan di kantor catatan sipil.

Mantan putri tersebut menolak melakukan ritual yang biasa dilakukan dalam pernikahan kerajaan. Ia juga menolak tunjangan yang biasanya diberikan kepada perempuan dari keluarga kekaisaran yang memilih keluar. Nilai tunjangan dilaporkan sebesar 150 juta yen (Rp19,2 miliar).

Putri Mako dan Kei Komuro
EPA
Putri Mako dan Kei Komuro dalam jumpa pers Selasa (26/10).

Mako dan Komuro berencana menetap di Amerika Serikat. Komuro bekerja sebagai pengacara di negara itu.

Putri Mako dan Kei Komuro
Reuters
Jumpa pers untuk mengumumkan pernikahan mereka.

Pasangan ini sedianya akan menikah pada 2018, namun kemudian ditangguhkan, setelah keluarga Komuro dilaporkan mengalami kesulitan finansial.

Warga Jepang protes.
Getty Images
Warga protes di satu taman di Tokyo.

Segala tindak tanduk Putri Mako dan Kei Komuro menjadi tajuk berita di berbagai media Jepang.

Hari Selasa (26/10), sejumlah warga memprotes pernikahan itu di satu taman.

Banyak yang membawa spanduk berisi masalah keuangan keluarga Komuro, khususnya ibunya.

Warga Jepang menonton jumpa pers Putri Mako
Reuters
Seorang warga menyaksikan jumpa pers Putri Mako dan suaminya melalui ponsel di sebuah hotel di Tokyo pada Selasa (26/10).

Pemberitaan media yang berlebihan seputar sang putri — ayahnya adalah Putra Mahkota Fumihito — dan keluarga Komuro beberapa tahun terakhir telah membuat Putri Mako mengalami gangguan stress pascatrauma, menurut Imperial Household Agency, seperti ditulis oleh kantor berita Kyodo.

Bibinya, Permaisuri Masako, juga menderita penyakit yang terkait stress karena mengalami tekanan besar untuk memiliki anak laki-laki yang bisa mewarisi tahta.

Di Jepang, masih banyak stigma di seputar penyakit mental.

Masalah keuangan ibu mertua

Jepang
Getty Images
Putri Mako dan Kei Komuro ketika mengumumkan rencana pernikahan mereka pada awal Oktober.

Putri Mako dan Kei Komuro pertama kali bertemu pada 2012 saat keduanya masih mahasiswa di Universitas Kristen Internasional di Tokyo.

Mereka bertunangan pada 2017 dan berencana menikah setahun setelahnya.

Namun berita bermunculan tentang permasalahan keuangan ibu Komuro. Dia diduga mengambil pinjaman dari eks tunangannya dan tak mampu membayar.

Baca juga:

Istana menyangkal bahwa penundaan pernikahan ada hubungannya dengan insiden ini, meskipun Putra Mahkota Fumihito berkata masalah utang ini penting untuk diselesaikan sebelum mereka menikah.

Menurut wartawan BBC di Tokyo Rupert Wingfield-Hayes, alasan utama permusuhan terhadap Komuro adalah di kalangan konservatif Jepang yang merasa ia tak pantas menjadi pasangan keponakan kaisar.

Komuro - yang telah mendapatkan pekerjaan dari perusahaan hukum terkenal di New York berasal dari keluarga sederhana dan tabloid Jepang selama bertahun-tahun mencari hal-hal kotor dari keluarganya, termasuk tuduhan terhadap ibunya.

Komuro juga belakangan ramai diberitakan setelah foto dirinya dengan gaya rambut kuncir ekor kuda beredar. Di Twitter, sejumlah akun dari Jepang meluapkan kemarahan, mengatakan gaya rambut semacam itu tak pantas bagi seseorang yang hendak menikahi keluarga kerajaan.

Jepang
Getty Images
Kei Komuro terlihat dengan rambut dikuncir ekor kuda.

Di bawah hukum Jepang, anggota keluarga kerajaan perempuan harus melepaskan status mereka bila menikah dengan "rakyat biasa", meskipun anggota keluarga laki-laki tidak.


Harry dan Meghan dari Jepang

Mariko Oi, BBC News

Kei Komuro sebelumnya telah menjadi sosok kontroversial. Namun ketika dia mendarat di Tokyo pada awal pekan ini sebelum pengumuman tentang pernikahan, dia kembali membuat kehebohan — karena rambutnya yang dikuncir.

Di negara yang masih memandang penampilan sebagai bagian besar dari kesan terhadap seseorang, beberapa kalangan di Jepang mungkin merasa gaya rambut barunya ini semakin membuktikan bahwa dia tak pantas menikahi Putri Mako.

Pemberitaan soal ini menjadi satu lagi contoh, bagaimana tekanan publik terhadap pasangan ini telah mereka rasakan sejak pengumuman pertunangan mereka.

Berita tentang masalah keuangan ibunya dan tuduhan bahwa hubungan dengan Kerajaan Jepang yang membuat Komuro bisa masuk ke sekolah hukum di AS juga telah menjadi tajuk utama.

Namun di sisi lain, para pendukung pasangan ini memberi pujian kepada Komuro karena telah bertahan dari obsesi media karena bertunangan dengan anggota keluarga kerajaan.

Itu, dan keputusan mereka untuk pindah ke AS, telah membuahkan julukan baru bagi pasangan ini: "Harry dan Meghan dari Jepang".

Meskipun keduanya jauh lebih low-profile dari anggota Kerajaan Inggris tersebut, hubungan mereka yang terbuka untuk publik adalah hal yang jarang terjadi di dinasti tertua di dunia ini.


Keluarga kekaisaran Jepang
BBC

Anda mungkin tertarik menonton video ini:

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved